Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Blak-blakan Soal Sikap Partainya Mas AHY Terkait Presidential Threshold: Sungguh Aneh...

Pengamat Blak-blakan Soal Sikap Partainya Mas AHY Terkait Presidential Threshold: Sungguh Aneh... Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi soal polemik presidential threshold (PT) yang ramai disorot publik.

Di tengah perdebatan panjang soal presidential threshold, Fernando menyoroti sikap Partai Demokrat.

Pasalnya, Demokrat tampak mendukung presidential threshold 0 persen, berbeda dari sikapnya beberapa tahun lalu.

"Sungguh aneh dan tidak bertanggungjawab sikap kader Partai Demokrat saat ini yang menghendaki agar presidential threshold 0 persen, sedangkan SBY pada saat akan kembali maju sebagai capres menaikkan ambang batas pencalonan menjadi 20 persen," kata Fernando kepada GenPI.co, Jumat (17/12).

Baca Juga: Gus Jazil: Jika Presidential Threshold Diturunkan, Bisa Cegah...

Fernando mengatakan, ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden itu dinaikkan menjadi 20 persen pada 2008.

Kenaikan ambang batas itu diinisiasi oleh Partai Demokrat yang saat itu berkuasa di pemerintahan.

"SBY yang sedang berkuasa pada saat itu meminta Fraksi Partai Demokrat untuk menginisiasi perubahan presidential threshold menjadi 20 persen," katanya.

Fernando pun memandang aneh dengan sikap Demokrat sekarang ini.

"Sungguh menunjukkan politisi yang hanya mementingkan kepentingan sesaat, bukan untuk kepentingan jangka panjang," katanya.

Fernando mengatakan, bagi semua pihak yang saat ini sedang berkomentar mengenai buruknya dampak yang dihasilkan dari presidential threshold, sebaiknya meminta pertanggungjawaban dari SBY dan Partai Demokrat. (*)

Baca Juga: Zainal Arifin Mochtar Blak-blakan: Presidential Threshold Membingungkan!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: