Indonesia melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menandatangani nota kesepahaman kerja sama imbal dagang business to business (b to b) dengan Turk Barter International (TBI) A.S selaku Badan Pelaksana imbal dagang di Turki.
Penandatanganan ini difasilitasi oleh Kementrian Perdagangan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui penguatan ekspor.
“Kerja sama imbal dagang telah lama dijajaki Indonesia sebagai suatu strategi baru peningkatan ekspor. Sejak 2019, penjajakan skema imbal dagang b to b lebih diperkenalkan dan didorong untuk lebih implementatif,” Kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Didi Sumedi.
Menurut Didi, Turki merupakan negara mitra dagang strategis dan penting bagi Indonesia. Penandatanganan MoU ini dapat menjadi salah satu penguat hubungan bilateral kedua negara yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
“Turki merupakan negara yang familiar dengan sistem imbal dagang dan praktik itu telah diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di Turki di bawah TBI yang menjadi Badan Pelaksana di Turki,”terang Didi
Sementara itu Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, penandatanganan MoU ini merupakan momen penting bagi hubungan Indonesia dan Turki.
Kedutaan Besar Indonesia di Turki pun mendukung penuh program penjajakan kerja sama imbal dagang b to bdengan Turki khususnya.“Program yang diinisiasi Kemendag ini menjadi strategi baru dalam menghadapi tantangan krisis global di masa pandemi Covid-19 ini,”ungkap Lalu.
Ia mengharapkan kerja keras dari semua pihak untuk mewujudkan kerja sama imbal dagang ini dalam penandatanganan kontrak jual beli melalui imbal dagang saat kunjungan Presiden Turki ke Indonesia pada awal Februari 2022.
Sementara itu Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati mengatakan pihaknya siap melaksanakan peran sebagai koordinator yang menjembatani eksportir dan importir dalam negeri.
Beberapa produk yang Indonesia tawarkan antara lain minyak sawit, timah, staple fibres of viscoserayon, karet alam, benang tunggal (single yarn), bubuk kakao, kelapa kering, dan cakalang beku.
Sementara produk yang ditawarkan Turki antara lain tembakau, gandum, es krim, peralatan rumah tangga otomatis, botaes, keramik, minyak zaitun, trafo listrik, dan aluminium hydroxide
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: