Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rahasia 10 Bupati/Wali Kota Pemenang Anugerah Kebudayaan PWI

Rahasia 10 Bupati/Wali Kota Pemenang Anugerah Kebudayaan PWI Kredit Foto: Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI)

Untuk memenangkan kesehatan (melawan Covid) dan perilaku baru, para bupati dan wali kota, menggunakan kearifan lokal, di luar cara-cara formalyang telah ditetapkan pemerintah pusat, berupa cuci tangan, pakai masker, jaga jarak.

Wali Kota Padang Panjang Fadly Amram, misalnya, menjadikan rumah gadang tidak hanya rumah tinggal satu kaum, namun juga berfungsi sosial. Dalam hal ini digunakan untuk tempat isolasi mandiri warga kaum adat yang merasa ragu dan malu menjalani isolasi di Rumah Sakit Daerah, dan lainnya. Di rumah gadang mereka merasa dirumah sendiri, apalagi makanan diantar sanak saudara pula.

Wali Kota Bengkulu Helmi Hassan, mereaktualisi tradisi belenguk (berkumpul berkerumun) gaya baru denganberbagai terobosan aplikasi mutakhir, salah satunya SLAWE (Sistem Layanan Administrasi Warga Elektronik) untk urusan kependudukan. Kabupaten Sumbawa Barat Musyafirin dengan pemberdayaan nilai tradisi Siru' (gotong royong) yang diimplementasikan melalui instrumen Pariri, dalam bidang sosial, ekonomi, kesehatan, dll.

Baca Juga: Kabar Duka, Wali Kota Bandung Meninggal Dunia karena Ini

Bupati Buton La Bakri menjalankan "lockdown" poago, yang merupakan tradisi tua untuk mengatasi pandemi, dengan melibatkan para pemangku adat. Disamping itu tentu saja tetap mengikuti prokes formal. Poago menjadi bukti, bahwa nenek moyang Buton, sudah mempunyai metode untuk menjaga kesehatan warga dan menangkal wabah.

Setelah memasuki level 4, sebanyak 38 orang meninggal, Bupati Lamandau Hendra Lesmana bersama warganya selain berupaya secara medis, mereka kembali menengok tradisi, menjalankan Babantan Laman/ Tula Bala/ Balalayah, berupa ritual adat Dayak Tumon, dengan kepercayaan Kaharingan. Tradisi tersebut "disesuaikan" dengan keragaman kepercayaan yang ada, sehingga bisa diikuti seluruh warga meski beda kepercayaan /agama dengan bahagia. Berangsur-angsur pandemi teratasi. menurun.

Terobosan Kebudayaan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: