Politikus Ferdinand Hutahaean masih menyoroti pernyataan Anwar Abbas dalam acara Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI.
Menurutnya, Anwar Abbas seolah telah mencoreng nama MUI sendiri dengan berbicara tanpa data.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Koar-Koar Soal Presidential Threshold 0%: Tidak Akan Mengubah...
Bahkan, berbicara tidak paham yang disampaikan dan berbicara dengan tendensi menyudutkan Presiden Jokowi secara langsung.
Ferdinand menjelaskan, bahwa Presiden Jokowi hadir pada acara tersebut sebagai tamu kehormatan yang hadir atas undangan dan memberi sambutan pada acara tersebut.
Namun, MUI sebagai tuan rumah yang diwakili Anwar Abbas justru menyerang tamunya dengan pernyataan-pernyataan yang justru mempermalukan dirinya sendiri sebagai seorang Waketum MUI dan bergelar Doktor.
"Sepertinya Anwar Abbas lupa kata bijak leluhur kita bahwa tamu adalah raja," jelas Ferdinand kepada GenPI.co, Sabtu (18/12/2021).
Pria berdarah Batak tersebut mengungkapkan, bahwa yang disampaikan oleh Anwar Abbas dihadapan Presiden Jokowi amatlah tidak patut dicontoh.
"Jokowi seperti dipersalahkan atas sesuatu yang bukan perbuatannya dan lebih konyol lagi disalahkan atas sesuatu yang justru adalah prestasi dan harus dibanggakan yaitu soal menurunnya angka Gini Ratio," lanjutnya.
Tak hanya itu, Ferdinand menilai, bahwa Anwar Abbas melihat angka Gini Ratio yang semakin mengecil sebagai sesuatu yang buruk, padahal semakin kecil angka Gini Ratio, maka semakin baik
"Sungguh memalukan bagi MUI, waketumnya tak paham tentang Gini Ratio tapi bicara dengan intonasi kenang," tegas dia.
Baca Juga: Firli Bahuri Kena Semprot Ferdinand Hutahaean, Diminta Tetap Fokus Lakukan Ini Saja
Lebih lanjut, pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) menegaskan, Anwar Abbas sebaiknya minta maaf kepada Jokowi dan kepada Pemerintah atas pernyataannya.
"Permintaan maaf ini penting, Anwar Abbas sebagai ulama harus menunjukkan contoh yang baik kepada masyarakat. Kalau salah harus minta maaf, bukan malah bercongkak diri seolah tidak menjadi masalah melakukan kesalahan," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar