Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah Keren! Ini 5 Multifungsi Perkebunan Sawit dalam Pelestarian Ekologi

Wah Keren! Ini 5 Multifungsi Perkebunan Sawit dalam Pelestarian Ekologi Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Karakteristik perkebunan sawit di antaranya memiliki ukuran yang relatif besar dan tinggi, canopy cover mendekati 100 persen, dan siklus usia tanaman sekitar 25 tahun, berimplikasi pada fungsi dan manfaat ekologis yang dimilikinya. 

“Fungsi dan manfaat ekologis tanaman kelapa sawit tersebut menyerupai bahkan lebih dari perhutanan industri kayu atau melebihi fungsi dan manfaat ekologis dari hutan,” catat laporan PASPI. 

Dalam laporan PASPI disebutkan, setidaknya terdapat lima fungsi ekologis perkebunan sawit yang dapat dinikmati masyarakat dunia setidaknya selama satu siklus tanam atau sekitar 25 tahun.

Baca Juga: Nilai Keekonomian yang Dihasilkan Sawit: Luar Biasa!

1. Fungsi Pemanen Energi Surya

Jika membandingkan kemampuan memanen energi surya antara perkebunan sawit dan hutan, data PASPI menunjukkan bahwa perkebunan sawit secara relatif lebih unggul dari hutan dilihat dari indikator efisiensi fotosintesis, konversi radiasi, incremental biomass maupun produktivititas bahan kering.

2. Fungsi Pelestarian Siklus Karbon dan Oksigen

Sebagai bagian dari siklus karbon ekosistem planet bumi, perkebunan sawit memiliki kemampuan untuk menyerap karbon secara netto sebesar 64,5 ton CO2 per hektare. Dengan kemampuan tersebut, perkebunan kelapa sawit Indonesia yang luasnya mencapai 16,3 juta hektare telah menyerap sekitar 1,03 Gt CO2 dari atmosfir bumi. Produksi oksigen dari fotosintesis perkebunan kelapa sawit diperkirakan mencapai 18,7 ton O2 per hektare atau lebih tinggi dari kemampuan hutan untuk memproduksi oksigen. 

3. Fungsi Pelestarian Konservasi Tanah dan Air 

Dua mekanisme alamiah konservasi tanah dan air dari perkebunan kelapa sawit adalah mekanisme struktur pelepah daun (canopy cover) dan mekanisme sistem perakaran. Kedua kemampuan alamiah tersebut ditambah dengan tata kelola atau Good Agricultural Practices (GAP) pada tanah dan air sebagai bagian dari man made conservation, menjadikan perkebunan sawit menjadi bagian penting dari sistem konservasi tanah dan air pada suatu wilayah.

4. Fungsi Pelestarian Plasma Nutfah

Perkembangan perkebunan sawit di Indonesia diawali dari empat varietas yang ditanam sebagai tanaman koleksi di Kebun Raya Bogor pada tahun 1848. Setelah tahun 2020 atau 172 tahun kemudian, empat varietas tersebut telah berkembang menjadi 58 varietas yang terdaftar di Kementerian Pertanian. 

5. Fungsi Pelestarian Hidrologi 

Semakin meningkat umur tanaman sawit, semakin luas dan dalam perakarannya sehingga pori-pori tanah yang menyimpan bahan organik dan air tanah juga semakin besar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: