Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Tahun Baru, Ini Tips Lancarkan Resolusi Keuangan Tahun 2022

Jelang Tahun Baru, Ini Tips Lancarkan Resolusi Keuangan Tahun 2022 Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang pergantian tahun, sebagian masyarakat gemar menuliskan resolusi yang ingin dicapai pada tahun depan, mulai dari resolusi dalam hal keuangan, karir, pendidikan, hingga keluarga. Namun, tidak semua resolusi benar-benar dapat terwujud, faktornya sangat beragam dan membuat seseorang mudah melupakan impiannya.

Dalam semangat Hari Ibu, Amartha bersama CFP, Financial Planner, Annisa Aprilia membeberkan tips bagi perempuan untuk dapat mewujudkan resolusi keuangan yang mudah dilakukan. Baca Juga: Rayakan Hari ibu, Amartha Fokus Bantu UMKM Perempuan Lewat Pendanaan dan Permodalan

Pertama, Annisa mengatakan untuk tetapkan dulu tujuan keuangan di tahun depan, tapi ingat untuk memastikan bahwa tujuan tersebut realistis untuk dilakukan.

“Misalnya ingin menambah dana darurat sebesar 50% hingga akhir tahun 2022 atau memulai usaha online dengan pinjaman modal sebesar sekian rupiah,” ungkapnya, Selasa, 21 Desember 2021.

Annisa menjelaskan lebih lanjut, yang kedua adalah turunkan tujuan tersebut menjadi strategi yang bisa dilakukan. Misalnya dengan memperbesar porsi tabungan, mengembangkan aset dengan berinvestasi, membuka usaha sampingan, atau menambah jam kerja dengan menjadi freelancer.

“Terakhir, tuliskan dalam selembar kertas dan tempelkan di tempat yang sering dilalui," sambungnya.

Annisa juga memberikan tips untuk memilih platform fintech yang dapat membantu perempuan untuk mendapatkan layanan keuangan yang aman. Menurut Annisa, konsumen harus memastikan fintech tersebut telah terdaftar dan diawasi OJK, cari tahu pemberitaan mengenai perusahaan tersebut di media, dan tanyalah referensi dari kerabat yang pernah menggunakannya.

“Kuncinya adalah, kalau konsumen ingin mengembangkan asetnya melalui fintech, jangan pernah tergiur dengan iming-iming imbal hasil yang kelewat tinggi. Dan jika butuh akses pinjaman modal, perhatikan bunganya, pastikan tidak melebihi 0,8% per hari. Dengan begitu, kita semua dapat terhindarkan dari penipuan atas nama fintech”, tutup Annisa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: