Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rayakan Hari ibu, Amartha Fokus Bantu UMKM Perempuan Lewat Pendanaan dan Permodalan

Rayakan Hari ibu, Amartha Fokus Bantu UMKM Perempuan Lewat Pendanaan dan Permodalan Kredit Foto: Amartha
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) sebagai fintech peer-to-peer lending yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pedesaan melalui akses permodalan, mengatakan bahwa fintech dan perempuan merupakan kolaborasi yang apik dalam menghadirkan kesejahteraan yang merata.

Memperingati momen Hari Ibu, Amartha menjabarkan peran nyata perempuan yang diangkat berdasarkan hasil riset Sustainability & Accountability Report Amartha, Selasa (21/12/2021).

Head of Sustainability Amartha, Katrina Inandia, menjelaskan bahwa Amartha telah melakukan riset setiap tahun untuk memastikan hadirnya pemberdayaan bagi ibu mitra kami yang tergambarkan melalui peningkatan pendapatan mereka. Selain itu, riset yang dilakukan juga membuktikan bahwa perempuan mampu berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi daerah sekitar ia tinggal  dan turut menyejahterakan keluarga, dengan adanya intervensi dari fintech seperti Amartha. Baca Juga: Benci Jadi Cinta: Miliarder Ray Dalio Dulu Kecam Bitcoin, Kini Justru Sebaliknya

“Hasilnya sangat baik, kami mencatatkan, sebanyak 97,9% Ibu mitra binaan mampu menyekolahkan anak-anaknya setelah bergabung di Amartha. Anak perempuannya pun berkesempatan lebih besar untuk mengenyam pendidikan yang setara dengan anak laki-laki. Inilah salah satu dampak nyata yang Amartha hadirkan melalui layanan kami,” ucapnya.

Selain adanya peningkatan pendidikan bagi anak-anak di pedesaan, Katrina menjelaskan Ibu mitra Amartha juga berhasil menciptakan lapangan kerja informal di desanya. Sebanyak 87.000 pekerjaan informal berhasil terserap, dan 75% pekerja tersebut merupakan perempuan, sehingga dampaknya berlipat ganda. Dalam hal ini terbukti bahwa perempuan sejatinya mampu menyejahterakan perempuan lain di sekitarnya.

“Kondisi pandemi memang membawa tantangan tersendiri khususnya bagi UMKM. Namun, adanya bimbingan dan dukungan dari Amartha, membuat para Ibu mitra tetap dapat meningkatkan pendapatannya,” ujarnya.

Amartha mencatatkan, dalam kondisi pandemi ini, mitra binaan tetap mengalami peningkatan penghasilan sebesar 10%, di saat pelaku usaha lain mengalami penurunan yang signifikan. Di waktu normal, mitra binaan Amartha dapat meningkatkan pendapatannya dari 200% hingga 700% dalam satu tahun.

“Peningkatan pendapatan di kalangan perempuan terbukti mampu mengubah banyak hal dalam hidup perempuan,” tutur Katrina.

Amartha melakukan riset yang menemukan hasil, bahwa perempuan yang berpenghasilan lebih percaya diri untuk menghadiri kegiatan sosial. Perempuan juga tidak menikmati sendiri penghasilannya, karena sebagian besar pendapatan disalurkan untuk kepentingan keluarga, seperti merenovasi rumah, memenuhi kebutuhan anak, dan membantu suami untuk lebih sejahtera.

“Alasan Amartha menargetkan mitra perempuan adalah karena kami yakin bahwa memberdayakan perempuan dapat menghasilkan dampak yang berlipat ganda. Perempuan memiliki komitmen tinggi untuk keluarganya. Secara kultur pun, di Indonesia laki-laki umumnya sudah memiliki pekerjaan karena berperan sebagai pencari nafkah. Dengan memberdayakan si perempuan, maka keluarga berpotensi memperoleh pendapatan ganda dan lebih sejahtera,” ungkap Katrina.

Ia lebih lanjut memaparkan, Amartha terbilang gencar dalam menjangkau perempuan pengusaha mikro untuk bergabung dengan Amartha. Hingga saat ini, lebih dari 900.000 perempuan telah bergabung sebagai mitra Amartha, dan ditargetkan dapat menembus satu juta mitra di akhir tahun 2021 ini. Amartha juga memiliki rangkaian program edukasi literasi keuangan yang diikuti oleh mitra binaan.

“Peranan Amartha tidak hanya sampai di penyaluran modal usaha saja, namun kami juga memberikan edukasi keuangan dan bimbingan kewirausahaan. Lebih dari 103.000 mitra telah mendapatkan edukasi literasi keuangan, dan 25% di antaranya telah mempraktikkan kebiasaan pencatatan keuangan keluarga. Hasilnya pun terlihat, karena mereka jadi lebih rajin menabung dan mampu menambah asetnya seperti merenovasi rumah dan membeli kendaraan bermotor. Padahal sebelumnya, para Ibu cukup kesulitan mengatur keuangan apalagi memiliki resolusi keuangan," tandas Katrina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: