Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pedas! Susi Pudjiastuti Berikan Sorotan Tajam ke Luhut Pandjaitan: Kenapa Masyarakat Tidak Boleh...

Pedas! Susi Pudjiastuti Berikan Sorotan Tajam ke Luhut Pandjaitan: Kenapa Masyarakat Tidak Boleh... Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengkritik pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut banyak orang yang mampu tapi memilih karantina gratis. Susi meminta penjelasan Luhut mengenai pernyataan tersebut.

Bandingkan dengan Pejabat Negara

Susi membandingkan dengan para pejabat negara yang diberikan keistimewaan untuk melakukan karantina di rumah. Menurutnya, tidak sepatutnya jika ada perbedaan perlakukan mengenai aturan karantina ini.

"Mohon pencerahan, kenapa pejabat dan orang penting boleh karantina di rumah sendiri? Kenapa masyarakat tidak boleh karantina di rumah sendiri? Kenapa yang boleh berhemat atau jadi pelit cuma pejabat/vip? Kenapa masyarakat tidak boleh berhemat/pelit? kenapa cara karantina berbeda," kata Susi dalam akun Twitternya, Selasa, 21 Desember 2021.

Baca Juga: Luhut 'Gemas': Ke Luar Negeri Shopping Tapi Tidak Mau Karantina di Hotel, Maunya yang Gratis...

Susi heran mengapa ada perbedaan perlakuan antara pejabat dan masyarakat dalam hal karantina. Padahal, virus COVID-19 dapat menyerang siapa saja tanpa memilih status sosial seseorang. "Kenapa perbedaan itu ada karena yang sini pejabat & sono masyarakat, seingat saya virusnya sama," kata Susi.

Sosok yang terkenal dengan Jargon 'Tenggelamkan' itu menyebut sangat wajar jika masyarakat ingin melakukan karantina secara gratis di rumah sendiri. Pemerintah mestinya juga membolehkan apabila masyarakat ingin melakukan karantina gratis.

"Masyarakat mau gratis wajar, pejabatnya juga boleh gratis di rumah sendiri. Jadi ingat pesawat harus PCR, mobil tidak. sekarang orang tua sudah vaksin, antigen cukup. Anak-anak belum vaksin PCR," ujar Susi.

Baca Juga: Ya Ampun... Nama Petinggi Disebut Terlibat dalam Kasus Korupsi oleh Eks Penyedik, Ini Respons KPK

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: