Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manfaatkan Internet dan Teknologi Informasi, Solusi Pengusaha di Masa Pandemi

Oleh: Don Rozano, General Manager Enciety Business Consult

Manfaatkan Internet dan Teknologi Informasi, Solusi Pengusaha di Masa Pandemi Kredit Foto: Unsplash/Austin Distel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi covid-19 merupakan keadaan di luar perkiraan semua orang. Tak terkecuali dengan pelaku usaha. Kondisi tersebut membuat ekosistem bisnis offline hancur. 

Ini menyusul banyaknya aturan yang membatasi ruang gerak pelaku usaha. Ditiadakan event dan pembatasan fisik lainnya membuat pelaku usaha sulit mendulang pendapatan. Buntutnya, omzet mereka pun melorot tajam.

Baca Juga: Dunia Teknologi Heboh Isu 'Web3', Ini Kata Elon Musk dan Jack Dorsey!

Kondisi krisis ini membuat pelaku usaha berpikir keras mencari alternatif mempertahankan dan bahkan meningkatkan pendapatan. Salah satunya, memanfaatkan internet dan teknologi informasi (TI).

Pembatasan sosial mengakibatkan cara pemasaran konvensional menjadi sangat terbatas. Solusinya, pelaku usaha menggunakan instrumen digital untuk menggenjot pemasaran dan penjualan. Hasilnya pun cukup menjanjikan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait persentase perusahaan yang menggunakan internet dan TI untuk pemasaran menyebutkan, sebanyak 47,75 perusahaan sudah menggunakannya sebelum covid-19 sampai sekarang, tidak menggunakan (46,5 persen) dan baru memulai saat covid-19 (5,76 persen). 

Fakta lain menyebutkan, tidak semua tidak semua bisnis meradang dan gulung tikar di masa pandemi. Bagi pebisnis yang sudah memanfaat teknologi digital, pandemi justru menjadi berkah yang berlipat-lipat bagi mereka. 

Salah satunya, Diah Cookies. Pelaku usaha kreatif asal Surabaya. Memulai usaha kue kering rumah sejak tahun 2010. Dia bergabung dengan Pahlawan Ekonomi, program pemberdaaan ekonomi perempuan yang diinisiasi Tri Rismaharini (kini Menteri Sosial RI) 

Di Pahlawan Ekonomi,  Diah belajar digital marketing mulai nol. Bekal dan  pengalaman belajar digital marketing sangat membantu menjalankan roda usaha di era pandemi. Internet menjadi tulang punggung bagi pengembangan usahanya. Connectivity dirasakan benar oleh pelaku usaha kecil seperti ini untuk memperbesar pasar.

Diah Arfianti, pemilik Diah Cookies, lama berpuasa dan belajar sulitnya meraih omzet dari kanal digital. Awalnya hanya menggunakan instrumen digital sekitar 30 persen saja. Sisanya, 70 persen dilakukan melalui aktivitas offline seperti bazar, pameran, dan lainnya. Namun dalam penjalanan, penjualan Diah Cookies sekitar 80 persen pendapatan dari penjualan online (termasuk penjualan on the spot), dan 20 persen penjualan offline. 

Ramadan tahun ini, produk Diah Cookies telah di-review sejumlah selebritis papan atas di Indonesia melalui akun IG-nya masing-masing. Di antaranya, Raisa, Nagita Slavina, Daniel Mananta, Ersa Mayori, dan Irish Bella.

Ini hanyalah sedikit gambaran betapa kehadiran internet telah membantu para pelaku usaha kecil dan menengah di saat pandemi seperti sekarang ini. Pada prinsipnya, pandemi mengharuskan pelaku usaha adaptif dengan keadaan. Mereka juga dituntut belajar lebih banyak. Bekerja lebih cerdas, lebih produktif dan lebih efektif. 

Riset enciety Business Consult menunjukkan bahwa internet semakin dibutuhkan oleh penduduk bahkan di luar Pulau Jawa, guna menunjang aktivitas belajar, bekerja, bisnis, dan hiburan. Sayangnya, penyediaan jaringan internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Ketersediaan fixed broadband hanya sebesar 9,66 juta atau sekitar 3,60 persen dari total populasi penduduk. Artinya, jaringan internet masih belum merata ke daerah-daerah di Indonesia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: