Siasat baliho Puan Maharani untuk Pilpres 2024 jadi bumerang. Pemasangan di tengah pengungsi korban bencana dituding tidak pas.
Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho angkat suara soal ini.
Baca Juga: Baliho Puan Mejeng di Lokasi Terdampak Erupsi, Pengamat: Politisasi Bencana Alam...
Menurut Catur, pemasangan baliho Puan Maharani yang tidak tepat itu merepresentasikan kepemimpinan Ketua DPR itu.
"Komunikasi politik Ketua DPR ini tidak memerhatikan etika dan mencerminkan sense of crisis dari seorang pemimpin," ujar Catur kepada GenPI.co dari Jakarta, Rabu (22/12).
Catur menjelaskan selain tidak peka terhadap kondisi masyarakat, baliho Puan Maharani juga tidak etis jika ingin meningkatkan popularitas.
Sebab, kata dia, masyarakat memang akan lebih mengetahui Puan Maharani tetapi dalam pandangan negatif.
"Mungkin memang publik akan jadi tahu tentang Puan Maharani, tetapi dalam konteks yang negatif," jelasnya.
Oleh karena itu, Catur menilai strategi yang dilakukan Puan Maharani soal baliho akan menjadi bumerang kepadanya.
Menurutnya, kondisi itu akan memengaruhi tingkat keterpilihan suara pada pertarungan Pilpres 2024 jika Puan Maharani maju sebagai Capres atau Cawapres.
"Hal ini tentu saja akan kontraproduktif dengan popularitas dan elektabilitas Puan Maharani jika memang beliau akan maju dalam kontestasi Pilpres 2024," imbuhnya.
Sebelumnya, baliho Puan Maharani viral di media sosial karena ditempatkan di depan tempat pengungsi korban erupsi Semeru.
Warga sekitar pun geram melihat pemandangan tersebut karena dianggap tidak membantu apa pun, malah terkesan memanfaatkan situasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: