Perayaan Natal Arab Saudi di Bawah MBS Tampilkan Dekorasi Warna-warni di Toko dan Kafe
Tren keterbukaan dan toleransi yang lebih besar untuk musim perayaan seperti Natal makin mengemuka di Arab Saudi, khususnya di Riyadh dan Jeddah.
Ini adalah bagian dari reformasi Kerajaan Arab Saudi di bawah pemerintahan pemimpin ‘de facto’ Pangeran Muhammad bin Salman.
Baca Juga: Tiba-Tiba Habib Rizieq Sampaikan Pesan Khusus Natal, Isinya Bikin Begidik! Kami Umat Islam Tidak...
Sydney Turnbull, seorang warga negara AS yang telah tinggal di Arab Saudi selama tujuh tahun merasakan jelas perubahan itu.
Kepada Arab News dia bercerita ketika dia pertama kali tiba, Natal adalah hari libur yang dirayakan secara ketat dan tertutup.
"Anda mendengar cerita tentang orang yang menyelundupkan pohon Natal dan merayakannya secara pribadi, tetapi Anda tidak pernah melihat dekorasi atau lampu warna-warni di luar seperti yang Anda lakukan di Amerika Serikat," katanya.
Namun, semua itu telah berubah dalam beberapa tahun terakhir. Pajangan khas Natal bermunculan di jendela toko dan produk hadiah berjajar di rak.
"Tahun ini, khususnya, mungkin merupakan tampilan Natal yang paling umum," kata Turnbull.
Kafe dan restoran berubah menjadi negeri ajaib musim dingin, manusia salju berhiaskan permata, dekorasi, dan ornamen untuk dijual.
“Starbucks menawarkan minuman liburan dalam cangkir bertema liburan, yang sama dengan yang dimiliki teman dan keluarga saya di rumah,” katanya.
Turnbull mengaku terperangah ketika melihat Bateel (kafe dan restoran lokal) kini menawarkan kalender Adven.
“Kemarin, saya menerima email dari restoran top di Riyadh yang menawarkan perayaan Malam Tahun Baru. Ini tidak akan pernah terdengar beberapa tahun yang lalu,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: