Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sosialisasi BUMN sebagai Lokomotif Pemulihan EKonomi Nasional

Sosialisasi BUMN sebagai Lokomotif Pemulihan EKonomi Nasional Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Angggota Komisi VI DPR Mahfudz Abdurahman menjelaskan Kementerian BUMN telah memberikan kontribusi yang nyata bagi rakyat melalui berbagai kebijakan dan program-program sosialnya.

"BUMN sebagai penyedia barang dan/atau jasa dalam memenuhi hajat hidup orang banyak dengan harga yang relatif terjangkau misalnya melalui Perum Bulog, PT PLN dan PT Pertamina. Selai itu turut aktif pula memberikan bimbingan dan bantuan kepada masyarakat, pelaku UMKM dan program Corporate Social Responsiliblity (CSR), kredit Ultra Mikro (UMi) serta pendampingan oleh PT Bahana Indonesia, PT PMN dan PT Pegadaian," kata Manfudz dalam sesi diskusi "BUMN sebagai Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional" di Depok, Jawa Barat (Sabtu, 25 Desember 2021).

Maman menambahkan contoh lain adalah pada 2019 BUMN juga berkontribusi kepada APBN sebesar Rp470 triliun berupa dividen, setoran pajak dan PNBP Lainnya. Di samping itu, BUMN juga berkontribusi untuk perekonomian nasional melalui pengeluaran operasional dan capital expenditure-nya. 

"Pengeluaran tersebut menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dari sisi konsumsi dan investasi, yang akan meningkatkan demand dan mendorong perputaran ekonomi nasional," tambahnya.

Mahfudz menambahkan situasi Covid 19 tentu saja sangat berdampak pada kinerja BUMN. Setidaknya ada empat yang dirasakan betul oleh BUMN.

"Yaitu dari sisi supply, demand, operasional dan keuangan. namun Sebagai Badan Usaha yang dimiliki oleh Pemerintah, BUMN berperan sebagai agent of value creator dan agent of development," tambahnya.

Sebagai agent of value of creator, BUMN diharapkan mampu memberikan kontribusi keuntungan ke negara. Sebagai agent of development, BUMN diharapkan berkontribusi kepada pembangunan nasional termasuk dalam pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19 ini. 

Bahkan untuk memperkuat permodalan BUMN karena dampak Covid-19, Pemerintah telah menyuntik PMN (Penyertaan Modal Negara) ke BUMN sebesar Rp31,5 triliun. Pemerintah juga telah melakukan PMN sebesar Rp219 triliun dari 2005 hingga 2019 untuk peningkatan kinerja, restrukturisasi dan pendirian BUMN yang baru.

"Berbagai langkah itu tentu saja bisa kita harapkan sekarang untuk membuat terwujudnya BUMN sebagai Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: