Menurunnya angka penularan Covid-19 di Indonesia belum membuat penilaian publik terhadap kondisi politik nasional pulih seutuhnya. Kondisi tersebut berdasarkan temuan dari lembaga survei Saiful Mujank Ressearch and Consulting (SMRC) bertajuk "Ekonomi-Politik 2021 dan harapan 2022: Opini Publik nasional".
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 2.420 responden di seluruh Indonesia, hanya 35,3 persen warga yang menilai kondisi politik nasional baik atau sangat baik. Sementara, yang menilai buruk atau sangat buruk 22 persen, dan ada 33 persen yang menilai sedang saja. Masih ada 9,6 persen yang tidak tahu atau tidak jawab.
Baca Juga: Survei Terbaru: 71,7% Publik Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
"Temuan ini menunjukkan bahwa opini positif warga belum pulih dibanding sebelum Covid-19. Kondisi politik dinilai memburuk dalam dua tahun terakhir," ujar Deni, Minggu (26/12/2021).
Deni megatakan, terhitung sejak September 2019 hingga Desember 2021, masyarakat yang menilai kondisi politik nasional baik atau sangat baik menurun 41 persen menjadi 35,3 persen. Sementara, sebanyak 22 persen warga menilai kondisi politik nasional buruk atau sangat buruk atau naik 14,5 persen.
Meski begitu, Deni menilai mayoritas warga optimis kondisi politik pada 2022 akan lebih baik dibandingkan dengan 2021. Ada 56,6 persen warga yang menilai kondisi politik nasional akan baik atau sangat baik pada 2022.
"Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengam yang menilai buruk atau sangat buruk 9,5 persen, ada 21,5 persen yang menilai sedang saja, dan 12,4 persen menjawab tidak tahu," ungkapmya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum