Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendadak Anak Buah Surya Paloh Sentil PDIP Soal Harun Masiku, Presiden Jokowi jadi Tersandera

Mendadak Anak Buah Surya Paloh Sentil PDIP Soal Harun Masiku, Presiden Jokowi jadi Tersandera Kredit Foto: Twitter/Riau1Official
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mendadak menyentil kasus suap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Harun Masiku.

Hal tersebut diungkapkan Didi Irawadi Syamsuddin dalam diskusi daring yang digelar SMRC, Minggu (26/12).

Baca Juga: Akhirnya Oh Akhirnya... Akui Kader Satgas Mereka Berulah, PDIP Minta Maaf Terkait Video Viral

Didi Irawadi Syamsuddin menyebut kasus Harun Masiku untuk merespons survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang mengungkap persepsi buruk masyarakat terkait pemberantasan korupsi.

Menurut Didi, kasus Harun Masiku menunjukkan inkonsistensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang tidak mampu menyelesaikan kasus korupsi di lingkaran kekuasaan.

"Di satu sisi, KPK berusaha membongkar korupsi, tetapi korupsi yang dekat dengan kekuasaan tidak berani. Ini masyarakat kecewa kalau kita ingat Harun Masiku," tegas Didi dikutip GenPI.co, Minggu (26/12).

Usai menyinggung Harun Masiku, pernyataan Didi langsung direspons Ketua DPP Partai NasDem Irma Chaniago.

Irma Chaniago menegaskan, kasus korupsi Harun Masiku bukan urusan pemerintah, melainkan urusan partai.

Politikus Partai NasDem itu berpendapat seharusnya PDIP bertindak tegas dalam kasus suap ini.

Irma Chaniago berharap partai tersebut tidak menutup-nutupi kasus Harun Masiku.

"Menurut saya, penting bagi partai politik itu mempunyai rasa hormat kepada masyarakat terkait kader-kader yang harus dibela dan tidak dibela," jelas Irma Chaniago.

Tak hanya itu, Irma Chaniago pun mengungkapkan kasus korupsi Harun Masiku membuat pemerintah serba salah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: