Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Para Pakar Australia Ramalkan Kasus Omicron Meningkat di Malam Tahun Baru

Para Pakar Australia Ramalkan Kasus Omicron Meningkat di Malam Tahun Baru Kredit Foto: Reuters/Loren Elliott
Warta Ekonomi, Sydney -

Para ahli kesehatan di Sydney, Australia memperingatkan agar orang-orang tetap berhati-hati ketika perayaan Tahun Baru. Pasalnya, perayaan Tahun Baru secara khusus dimeriahkan di tengah melonjaknya kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) di New South Wales. 

Sebelumnya Menteri New South Wales Stuart Ayres mengatakan perayaan kembang api pada Malam Tahun Baru akan berjalan sesuai rencana di bawah perintah kesehatan masyarakat saat ini, meskipun wabah Omicron berkembang. Ia menyebut bahwa pihak berwenang memastikan bahwa acara tetap akan berjalan sesuai rencana. 

Baca Juga: Kian Dekat ke Indonesia, Varian Omicron Sebabkan Kematian Seorang Warga Australia

“Khususnya untuk kembang api keluarga pada pukul sembilan, kami benar-benar ingin memastikan itu tetap berjalan,” ujar Ayres, dilansir The Guardian, Senin (27/12/2021).

Ayres berharap lebih sedikit orang yang hadir dalam acara tersebut dan mereka yang hadir diminta dapat menjaga protokol kesehatan, serta menerapkan  tindakan pencegahan dengan sebaiknya-baiknya.  Sebelumnya ahli menyerukan tindakan pencegahan untuk diterapkan selama perayaan. 

Ketua epidemiologi di Universitas Deakin, Catherine Bennett mengatakan, saat ini penularan virus di komunitas dapat dengan mudah terjadi akibat Omicron. Dengan demikian, pada Malam Tahun Baru mungkin akan jumlah kasus Covid-19 dapat meningkat.

Robert Booy, seorang dokter anak di University of Sydney, mengatakan, kemungkinan penyebaran virus terjadi di malam tahun baru, karena penularan akibat varian Omicron yang tinggi. Meski demikian, varian ini mungkin tidak membuat seseorang harus dirawat di rumah sakit karena terinfeksi dibandingkan Delta. 

“Namun, Omicron setidaknya dua kali lebih menular, fakta bahwa kami tidak memiliki gangguan dalam jumlah dalam perawatan intensif, belum hanyalah jaminan palsu,” jelas Booy

Sementara itu, kepala dari fakultas Kependudukan dan Kesehatan Global Universitas Melbourne, Nancy Baxter, mengatakan tempat terbaik untuk menonton kembang api adalah dari rumah.  Ia menyebut masih ada risiko yang terkait dengan mengumpulkan orang bersama-sama, bahkan jika itu di luar ruangan.

“Ada risiko saat ini, di mana beban kasus tertinggi yang pernah dilihat Australia terjadi dan varian paling menular yang pernah kami lihat,” jelas Baxter.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: