Sementara itu, Humas DPP Partai Ummat (PU) Mustofa Nahrawardaya tak menampik dorongan Amien Rais maju Pilpres 2024.
"Iya suara-suara dari bawah itu disampaikan ke ketum (Ridho Rahmadi, red), biasalah," tegas Mustofa Nahrawardaya, Minggu (26/12).
Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra merespons kabar tersebut dengan santai.
"Kalau memang tokoh-tokoh senior seperti Prabowo dan Amien Rais juga didorong maju dan masih punya keinginan, silakan saja," jelas Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Minggu (26/12).
Pasalnya, menurut Herzaky, Indonesia adalah negara demokrasi.
Baca Juga: Anies Baswedan Naikkan UMP, Orang PDIP Berikan Kritik: Kami Tegaskan Bahwa...
"Seharusnya memberikan ruang yang luas bagi pilar demokrasi, parpol, untuk mengajukan calon-calon pemimpin nasional sebanyak mungkin," ungkap Herzaky.
Namun, Herzaky menilai, ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen yang menjadi sumber permasalahan utama dan senjata bagi oligarki.
"Berupaya membatasi pilihan rakyat, agar terkonsentrasi di elite tertentu semata yang mudah dikontrol oleh mereka," kata Herzaky.
"Apalagi berdasarkan hasil pileg lima tahun sebelumnya. Kekonyolan seperti ini harus diakhiri, semoga tahun 2024 benar-benar menjadi tahunnya rakyat, dengan deretan calon pemimpin nasional yang bisa dipilih, bukan satu dua calon belaka," imbuhnya.(*)
(*)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto