Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPDPKS Catat Pungutan Ekspor Sawit Tertinggi Sepanjang Sejarah

BPDPKS Catat Pungutan Ekspor Sawit Tertinggi Sepanjang Sejarah Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mencatat pungutan ekspor sawit tertinggi sepanjang sejarah. Capaian itu diperoleh pada 2021 dengan nilai Rp69,7 triliun.

"Pungutan ekspor yang kita himpun pada 2021 ini, sampai 12 Desember, itu mencapai Rp69,7 triliun. Ini merupakan jumlah pungutan yang terbesar sepanjang didirikannya BPDPKS," kata Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman dalam konferensi pers yang dipantau secara virtual, Selasa (28/12/2021).

Baca Juga: Minyak Sawit Menjadi Driver Pengurangan Angka Kemiskinan di Dunia

BPDPKS sendiri mulai didirikan sejak Juli 2015. Sejak didirikan hingga November 2021, nilai pungutan dari ekspor sawit berada di rentang Rp6,9 triliun hingga Rp67,53 triliun dengan rata-rata pungutan ekspor sebesar Rp19,29 triliun.

Sementara itu, volume ekspor kelapa sawit periode Juli 2015-November 2021 berada di rentang 18,49-40,77 juta metrik ton dengan rata-rata ekspor 34,47 juta metrik ton/tahun. Pada 2021, nilai volume ekspor mencapai 35,88 juta metrik ton.

Adapun nilai ekspor pada 2021 mencapai US$28,99 miliar dengan catatan nilai ekspor (FOB) kelapa sawit periode Juli 2015-November 2021 berada di rentang US$7,7 sampai USD$28,99 miliar dan nilai rata-rata ekspor sebesar US$20,67 miliar.

Eddy menjelaskan dana yang dihimpun oleh BPDPKS digunakan untuk program-program yang mendorong pembangunan dan keberlanjutan sektor kelapa sawit dengan prinsip "from palm oil to palm oil".

"Dari pungutan ekspor sawit yang mencapai lebih dari Rp69 triliun digunakan untuk menjalankan program-program yang meliputi pemberian dukungan untuk program mandatori biodiesel, peremajaan sawit rakyat, penyediaan sarana dan prasarana kelapa sawit, penelitian dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia, serta program promosi dan kemitraan," ujar Eddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: