Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Alibaba Joe Tsai Blak-blakan Bilang Suka Cryptocurrency, Padahal China Tegas Banget!

Bos Alibaba Joe Tsai Blak-blakan Bilang Suka Cryptocurrency, Padahal China Tegas Banget! Kredit Foto: Bloomberg via Getty Images
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah China telah melakukan tindakan keras terhadap kripto. Meskipun demikian, industri ini telah berkembang pesat hingga menarik perhatian miliarder. Salah satunya adalah Joe Tsai, yang menjadi wakil ketua eksekutif raksasa e-commerce China, Alibaba Group.

Tsai baru-baru ini mengungkap di Twitternya bahwa ia menyukai crypto. Komentar terbaru Joe Tsai tentang crypto ini menciptakan hiruk-pikuk di ruang micro-blogging tersebut. Bagi yang belum tahu, Tsai adalah miliarder Taiwan yang juga memiliki Brooklyn Nets dari National Basketball Association (NBA).

Mengutip Crypto Potato di Jakarta, Rabu (29/12/21) menariknya, penembak jitu Brooklyn Nets, Kevin Durant adalah salah satu investor Coinbase. Bintang NBA dan perusahaannya Thirty-Five Ventures baru-baru ini menjalin kemitraan strategis dengan pertukaran cryptocurrency.

Baca Juga: Heboh!! Perusahaan Jack Ma Tak Lagi Terima Pembelian dari Palestina, Lho Kenapa?

Ini bukan pertama kalinya Tsai berbicara mendukung kripto. Dalam sebuah wawancara dengan Brendan Coffey dari Sportico pada bulan Agustus, eksekutif tersebut berbicara tentang konvergensi media, taruhan olahraga, dan crypto.

“Media, taruhan olahraga, kripto, kami melihat semua hal itu sedikit menyatu,” jelas Tsai. “Anda tidak dapat berbicara tentang taruhan olahraga akhir-akhir ini tanpa memikirkan bagaimana hal itu memengaruhi hak media. Dan mungkin, untuk basis penggemar taruhan, menyuntikkan sedikit kripto akan menarik.”

Terlepas dari komentar terbaru Tsai tentang crypto, Alibaba justru telah menjauh dari industri ini. Pada bulan September, raksasa e-commerce tersebut mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menjual peralatan pertambangan khusus sebagai tanggapan terhadap kebijakan ketat Bank Rakyat China.

Perusahaan mengungkap bahwa mereka akan menghentikan operasi Aksesori Penambang Blockchain dan Penambang Blockchain itu sendiri. Kemudian, mereka juga melarang semua cryptocurrency seperti Bitcoin, Ether, Quarkcoin, dan Litecoin di semua platformnya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan Alibaba menjauh dai cryptocurrency. Namun, metaverse adalah dimensi yang sangat berbeda, dan raksasa teknologi negara itu, termasuk Alibaba, tertarik untuk mengeksplorasi peluang di sana. Bahkan, beberapa perusahaan telah menciptakan aplikasi terkait dengan metaverse.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: