Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manfaatkan Momen Natal dan Tahun Baru, UMKM Manfaatkan Digitalisasi untuk Bangkitkan Perekonomian

Manfaatkan Momen Natal dan Tahun Baru, UMKM Manfaatkan Digitalisasi untuk Bangkitkan Perekonomian Kredit Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang sudah hampir dua tahun melanda dunia telah menuntut pelaku UMKM seperti Ramona Marisi, pemilik usaha kuliner rumahan please.inc, untuk memutar otak mencari berbagai cara untuk mempertahankan usaha mereka.

Digitalisasi, kreativitas dalam mengolah produk, hingga kejelian memanfaatkan momen-momen tertentu seperti perayaan Natal dan pergantian tahun menjadi pendorong mereka bangkit dari kesulitan ekonomi.

Baca Juga: PT Pegadaian Siapkan Pembiayaan Murah dan Mudah untuk Dorong UMKM Naik Kelas

“Banyak masyarakat yang rindu mengirimkan hampers kepada kerabat mereka saat Natal dan tahun baru karena tidak dapat bertemu akibat pandemi, namun juga terbentur keterbatasan dana. Saya terpikir untuk menawarkan hampers yang terjangkau namun kemasannya tetap terlihat apik bahkan juga ramah,” tutur Ramona.

Para pelanggan please.inc dapat memesan hampers cantik berbagai makanan Asia, mulai dari masakan khas Korea hingga China, hanya dengan mengeluarkan dana mulai dari Rp77.000. Uniknya, kemasan yang digunakan Ramona bukan hanya menarik dipandang, namun juga terbuat dari pelepah, yaitu produk ramah lingkungan non kayu hutan.

Semangat dan kreativitas pelaku UMKM seperti Ramona ini membuahkan hasil bagi usaha mereka. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), pada penghujung tahun ini, industri ritel diprediksi tumbuh sekitar 3 persen sampai 3,5 persen secara tahunan (yoy) pada periode Oktober hingga Desember 2021, meningkat positif dibanding tahun sebelumnya.

Di tengah meningkatnya penjualan, Ramona tidak khawatir keluarganya akan berisiko terpapar COVID- 19. “Transaksi mudah dan aman secara prokes karena saya sudah digitalisasi, jadi para pelanggan tinggal scan QRIS yang saya kirimkan melalui ponsel. Pesan jasa ojol untuk pengiriman pun saya bayar dengan uang elektronik seperti OVO,” tutur ibu dua anak ini.

Awalnya, Ramona mengadopsi pembayaran digital untuk memudahkan proses pencatatan penjualan. Saat itu, usaha yang dirintisnya di tahun 2016 dengan menawarkan pesanan ke sanak saudara maupun kerabat mulai menarik minat pelanggan lainnya.

“Pesanan yang mulai banyak berdatangan membuat saya agak kewalahan. Digitalisasi membantu saya mengelola pemasukan maupun pengeluaran untuk modal usaha,” kenang Ramona.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: