Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Wacana 'Bunuh' Premium, Faisal Basri: Bereskan Dulu Pertaminanya

Ada Wacana 'Bunuh' Premium, Faisal Basri: Bereskan Dulu Pertaminanya Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom Faisal Basri mengatakan, wacana penghapusan Premium telah dibahas bahkan sejak 2015. Pernyataannya ini menanggapi wacana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait penghapusan bahan bakar minyak (BBM) RON 88 atau Premium.

"Ini sudah kami usulkan dari 2015 awal. Bunuh Premium karena sudah tidak diproduksi di mana-mana," kata Faisal dalam "Zoominari Kebijakan Publik: Evaluasi dan Outlook 2022 Ekonomi Politik Indonesia" oleh Narasi Institute, Jumat (31/12/2021).

Baca Juga: Terkait Wacana Hapus Premium, YLKI Bilang Begini

Di sisi lain, harga Premium di Indonesia setara dengan Pertamax RON 95 di Malaysia. Padahal, Indonesia bisa menjual Pertamax dengan harga Pertalite.

Ia juga mengungkit kembali momen ketika harga minyak bumi turun yang membuat PT Pertamina (Persero) seharusnya sudah mendapat keuntungan besar. Namun, katanya, harga BBM tidak diturunkan.

"Ke mana itu uangnya? Kalau dikelola dengan baik waktu harga minyak naik, kita punya tabungan," pungkasnya.

Meski demikian, ia mengakui Pertamina juga mengalami kerugian lantaran diwajibkan menjual Pertamax dengan harga di kisaran Rp9.000. Padahal, Shell setara Super berada di kisaran Rp130.000.

Oleh karena itu, ia menggarisbawahi tata kelola penentuan harga BBM ini perlu dibereskan.

"Bereskan dulu ini Pertaminanya, dibereskan dulu tata niaganya, dibereskan dulu sistem penentuan harganya," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: