Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, mengungkapkan bahwa pemerintah akan mempercepat pemberian vaksinasi ketiga atau booster bagi masyarakat umum. Hal tersebut dilakukan usai melihat adanya penyebaran Covid-19 varian Omicron dengan salah satu kasusnya merupakan transmisi lokal.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Ismail Lubis mengaku telah mendengar hal tersebut. Hanya saja, pihaknya belum menerima satu surat pun dari Kementerian Kesehatan terkait kelanjutan pelaksanaan vaksinasi booster tersebut.
Baca Juga: Catat! Pemerintah Belum Tetapkan Tarif Vaksin Booster
"Betul untuk vaksinasi booster ini kami baru mendengar kabar dari media baik televisi, online, maupun koran. Namun, secara resmi hingga saat ini belum ada kabar kelanjutan untuk vaksinasi booster tersebut," katanya, Kamis (6/1/2022).
Ismail juga mengetahui pelaksanaan vaksinasi booster direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2022. "Saya dengar dari media itu 12 Januari, tapi sejauh ini kami masih menunggu kabar kelanjutan dari Kemenkes," ujarnya.
Sejauh ini juga, dikatakan Ismail bahwa belum ada persiapan terkait vaksinasi booster tersebut. "Kami masih menunggu kabar Kemenkes, kalau dalam waktu dekat dikabari, baru kami akan laksanakan persiapan tempat, syarat, dan prosedur pelaksanaan vaksin booster ini," ujarnya.
Menurut Ismail, sejauh ini pihaknya masih fokus pada pelaksanaan pengejaran target vaksinasi pada lansia. "Saat ini vaksinasi lansia di Sumut masih rendah, jadi masih harus dikejar dan akan digenjot terus agar vaksinasi booster bisa dilaksanakan di sini," katanya.
Sebab, menurut Ismail, syarat daerah bisa lakukan vaksinasi booster ialah apabila vaksinasi lansia sudah mencapai 60 persen. "Saat ini tim kami masih terus menyisir dan memberikan sosialisasi pentingnya vaksin di beberapa kecamatan yang lansianya masih minim mau divaksinasi," ucapnya.
Begitu juga dengan pelaksanaan vaksinasi booster di Kota Medan, Kadis Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dari pusat karena sampai saat ini belum ada informasi sehingga teknisnya juga belum diketahui.
"Kami masih menunggu arahan, untuk teknisnya kami juga belum tahu bagaiamana. Siapa yang berhak mendapatkannya juga belum tahu sebab informasi sebelumnya ada yang berbayar ada yang gratis. Dari pusat juga belum ada memberikan informasi soal tarif," ucapnya.
Sementara itu, katanya, vaksinasi booster bermanfaat untuk daya tahan tubuh menghadapi berbagai virus yang kini tengah marak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: