Alhamdulillah, Dubes Fadjroel Sampaikan Kabar Terbaru Ratusan WNI di Kazakhstan
Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan Muhammad Fadjroel Rachman memastikan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Kazakhstan dalam keadaan aman, di tengah status keadaan darurat yang berlaku di negara itu.
"Saya menyampaikan bahwa 140 orang warga negara Indonesia yang berada di Republik Kazakhstan dan tiga orang warga negara Indonesia yang di Republik Tajikistan dalam keadaan aman," kata Dubes Fadjroel dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Dubes Fadjroel Rachman Minta WNI di Rumah Saja, Jangan Ikut-ikut Protes Presiden
Dia menjelaskan, 140 WNI yang ada di Kazakhstan berada di sejumlah kota, antara lain Nur Sultan dan Almaty. Berkaitan dengan hal itu, Fadjroel menyampaikan imbauan kepada semua WNI di Kazakhstan.
"Sehubungan dengan perkembangan situasi di Kazakhstan dan diumumkannya "State of Emergency" oleh Presiden Kazakhstan, dengan hormat disampaikan imbauan kepada seluruh WNI di wilayah Kazakhstan untuk selalu waspada dan berhati-hati," ujarnya
Selain itu, ia juga meminta WNI untuk mematuhi aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat, menjaga ketertiban, dan tidak ikut dalam aksi-aksi massa yang dilakukan di wilayah setempat.
"Para WNI agar tidak memberikan komentar yang bersifat publik terhadap perkembangan situasi dalam negeri Kazakhstan," tegas Fadjroel.
"Kami harapkan WNI saling berkomunikasi dengan sesama WNI yang berada di kota/wilayah masing-masing," lanjutnya.
Fadjroel juga meminta WNI berkomunikasi dengan KBRI melalui grup WNI maupun jalur-jalur komunikasi yang memungkinkan untuk memberi update kondisi masing-masing dan melaporkan hal-hal yang penting diketahui bersama.
Sebelumnya, kerusuhan pecah di kota-kota di seluruh Kazakhstan pada Rabu (6/1/2021), ketika ribuan orang dengan marah memprotes kenaikan harga bahan bakar yang tajam yang memicu pengunduran diri pemerintah negara Asia Tengah itu.
Khabar 24 melaporkan keadaan darurat telah diberlakukan di seluruh negeri. Sementara pengunjuk rasa mulai menerobos bandara di kota terbesar negara itu, Almaty.
Kondisi darurat akan diterapkan hingga 19 Januari, dengan kantor berita mengatakan pembatasan pergerakan, termasuk transportasi, diterapkan di tiga kota besar dan 14 wilayah.
"Di tiga kota, pejabat pemerintah setempat diserang, bangunan dirusak dan batu, tongkat, gas, merica, dan bom molotov digunakan," menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: