Bantu Muslim Uighur, CENTRIS Desak Indonesia Bersikap Agar PBB Bisa Masuk ke Xinjiang
Dengan tuduhan menyebarkan publikasi yang menghasut dan membawa surat perintah penyitaan dari pengadilan setempat, akhir Desember 2021 lalu (29/12) Kepolisian Hongkong menggerebek kantor media lokal pro-demokrasi Stand News, menangkap pemimpin redaksi, empat mantan anggota dewan yang menjadi staf termasuk bintang pop Hong Kong Denise Ho, pengacara Margaret Ng, Christine Fang, dan Chow Tat-chi.
Stand News adalah perusahaan media Hong Kong Kong kedua yang menjadi target penggeledahan pihak berwenang setelah Apple Daily yang akhirnya ditutup pada Juni lalu. Aset Apple Daily pun dibekukan di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional yang digagas China.
“Hong Kong semula menjadi basis pusat koresponden media regional bahkan internasional, peringkat kebebasan pers terus turun drastis sejak China memperketat sensor dan kontrol diwilayah itu selalu menggunakan dalih ‘merusak kekuasaan negara’. Jujur kita khawatir nasib temen-temen pers di tahanan,” tutur AB Solissa.
Aktivis pro-demokrasi Hong Kong yang tengah berada di pengasingan, Nathan Law, menggambarkan penganiayaan terhadap media dan jurnalis adalah benar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: