Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antisipasi Lonjakan Harga Minyak Goreng, Ini Langkah Erick Thohir

Antisipasi Lonjakan Harga Minyak Goreng, Ini Langkah Erick Thohir Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mengejar target 1,2 miliar liter minyak goreng untuk masyarakat.

Usaha tersebut salah satunya dilakukan dengan menggelar operasi operasi pasar tambahan yang dilakukan PPTN di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Sabtu (8/1/2021).

Baca Juga: Inkoppas Sambut Baik Jokowi Atasi Harga Minyak Goreng, Andrian Lame Muhar: itu Hal Positif

"Sesuai yang sudah diarahkan bapak presiden makanya Kementerian BUMN dan PTPN melakukan operasi pasar tambahan yang di mana dari target 1,2 miliar liter, kita juga akan kontribusi sebagian dari itu, tapi produk mereknya berbeda nanti," ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (10/1/2022).

Erick mengatakan, selain menggelar operasi pasar. Anak usaha Holding Perkebunan, PT Industri Nabati Lestari (INL) juga tengah mengembangkan produksi turunan CPO. 

Kemasan sederhana dari PT INL ini baru dikembangkan saat harga minyak melambung pada tahun lalu.

"Kita pakai brand INL karena ini khusus brand ekonomis (value for money)," ujarnya.

Dengan kemasan tersebut, harga minyak INL sudah sesuai dengan harapan pemerintah yaitu Rp14 ribu per liter yang terdiri salam dua jenis kemasan yakni 450 ml dan 900 ml.

Erick menegaskan BUMN harus memanfaatkan momentum dengan mulai mengenalkan kemasan sederhana khusus untuk pasar tradisional dengan brand INL.

"Untuk sementara akan beredar wilayah Medan dan Sumut dulu," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, mulai Januari 2022, BUMN telah memiliki tiga produk minyak dengan segmentasi berbeda yakni Nusakita 100 persen price index dari market leader (bimoli), Salvaco (92-95 persen price index bimoli), dan kemasan sederhana INL 88 sampai 90 persen price index market leader / bimoli).

"Kapasitas mesin pengemas baru mulai kita investasi tahun ini dan akan berkembang terus sampai 2023," ujar Erick.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: