Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menuai sanjungan publik usai mendatangkan band Nidji dalam rangka uji coba sound system Jakarta Internasional Stadium (JIS), Minggu (16/1/2022) malam.
Gaya menyindir ala Anies ini menurut publik sangat cerdas dan berkelas. Tak pelak Giring yang beberapa waktu terakhir ‘menyerang’ Anies seketika menjadi bulan-bulanan warganet.
Baca Juga: Nidji Tampil di JIS, Warganet: Vokalis Nidji Sekarang Suaranya Tidak Sumbang
“Spektakuler! Melihat penampilan band Nidji saat uji coba sound system JIS semalam, sambil inspeksi 93% ketuntasan pembangunan stadion. Musiknya menggelegar, suaranya merdu, tidak ada sumbang-sumbangnya,” tulis Anies di Instagram.
Sosiolog Universitas Bosowa Makassar, Dr Sawedi Muhammad menilai, mengundang band Nidji menjajal sound system Jakarta International Studium (JIS), menunjukkan kelas Anies Baswedan sebagai pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional di atas rata-rata.
Ia menyebut, sangat jarang pemimpin seperti ini yang dimiliki Indonesia. Dalam sejarahnya, hanya orang-orang spesial dan super langka yang mampu melakukan sikap seperti ini.
Ulama besar Hamka misalnya. Meski beliau dipenjarakan oleh Bung Karno dan buku-bukunya dilarang beredar, Buya Hamka bersedia dengan ikhlas saat diminta memimpin sholat jenazah Bung Karno.
“Indonesia butuh pemimpin yang berjiwa besar dan tidak memelihara dendam. Itu sudah ditunjukkan dengan sangat memikat oleh Anies Baswedan,” ucap Sawedi kepada fajar.co.id, Senin (17/1/2022).
Baca Juga: Nidji Tampil di JIS, Pengamat Sebut Itu Sindiran Anies Baswedan ke Giring PSI
Lebih lanjut katanya, bukan kali ini saja Anies menunjukkan leadershipnya yang bersahaja.
Beberapa hari lalu, Anies mengirim ambulance untuk menjemput sastrawan kenamaan Remy Sylado yang terbaring sakit di rumahnya.
Meski publik tahu bahwa Remy adalah pendukung utama Ahok saat pilgub DKI tahun 2017, Anies tidak menyimpan dendam.
Tindakan Anies mengundang Nidji dan membantu Remy Sylado yang terbaring sakit memberi pesan moral yang maha dahsyat bahwa seseorang ketika sudah terpilih jadi pemimpin, ia harus menjadi pelayan bagi semua rakyatnya tanpa kecuali sekaligus menjadi sosok yang selesai dengan dirinya sendiri.
“Anies juga memberi pesan bahwa seorang pemimpin adalah suri tauladan yang menjauhi sifat iri dengki dan rasa dendam.
Penyakit hati seperti ini hanya akan menjadikan jabatan sebagai arena balas dendam dan menjauhkan pemimpin sebagai pengayom seluruh rakyatnya,” paparnya.
Oleh sebab itu ia menekankan, melihat kebersahajaan Anies dalam memimpin, sangat wajar apabila semakin banyak elemen masyarakat yang mendukungnya sebagai Capres di pemilu mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar