Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Tambah Jenis Vaksin Booster

Pemerintah Tambah Jenis Vaksin Booster Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menambah jenis vaksin untuk program vaksinasi dosis ketiga atau booster. Pada awal peluncuran program ini, hanya enam jenis vaksin yang digunakan untuk booster.

“Badan POM kembali mengeluarkan persetujuan penggunaan untuk dua regimen booster heterolog pada vaksin Covid-19 yaitu vaksin Pfizer dosis setengah untuk vaksin primer Sinovac atau AstraZeneca serta vaksin AstraZeneca dosis setengah untuk vaksin primer Sinovac atau dosis penuh untuk vaksin primer Pfizer (full booster dose),” Kata Kepala BPOM, Penny K. Lukito di Jakarta, kemarin.

Enam vaksin booster sebelumnya adalah Sinovac dosis penuh sebagai booster homolog, Pfizer dosis penuh sebagai booster homolog, AstraZeneca dosis penuh sebagai booster homolog, Moderna sebagai booster homolog dosis setengah dan Moderna heterolog dengan dosis setengah sebagai booster heterolog.

Selanjutnya dosis setengah untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen serta Vaksin Zifivax dosis penuh sebagai booster heterolog untuk vaksin primer Sinovac dan Sinopharm.

Baca Juga: Tok! Jokowi Putuskan Vaksin Booster Gratis

Penny menjelaskan penggunaan terbaru untuk vaksin Pfizer menunjukan hasil imunogenisitas berupa peningkatan antibodi yang tinggi pada enam sampai sembilan bulan (31-38 kali) setelah pemberian dosis primer lengkap.

Peningkatan antibodi setelah enam bulan vaksinasi Sinovac menghasilkan peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi (105,7 kali) dibandingkan sebelum diberikan dosis booster.

“Secara umum pemberian dosis booster vaksin Pfizer dengan vaksin primer Sinovac dapat ditoleransi baik reaksi lokal maupun sistemik.” Tambahnya.

Untuk vaksin Pfizer sebagai booster dengan vaksin primer AstraZeneca, hasil imunogenisitas menunjukkan peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi (21,8 kali) dibandingkan sebelum diberikan dosis booster.

Terakhir, vaksin AstraZeneca sebagai booster  vaksin primer Sinovac menunjukan hasil imunogenisitas berupa peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi (35 – 38 kali).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: