Bank Indonesia (BI) mengakui adanya upaya serangan cyber berupa ransomware yang dilakukan pada bulan lalu. Untuk diketahui, platform intelijen dark web bernama Dark Tracer dalam akun twitter-nya mengungkapkan bank sentral Indonesia tersebut menjadi korban serangan ransomware yang dilancarkan oleh geng bernama Conti.
"[Alert] Conti ransomware gang has announced "BANK OF INDONESIA" on the victim list," tulis Dark Tracer di akun Twitter-nya @darktracer_int, Kamis (20/1/2022). Dalam cuitan itu, mereka juga memposting screenshot yang menampilkan berbagai jenis file yang diduga milik BI, dimana file sudah dilihat oleh 14 user dengan jumlah file sekitar 838 atau berukuran 487.09 MB.
Menanggapi hal ini, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengakui adanya upaya peretasan Ransomware pada bulan lalu, dan hal itu menyadarkan BI bahwa cyber attack itu nyata. Baca Juga: Awal Tahun Baru, BI Tetap Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,50%
"BI telah lakukan assessment secara keseluruhan pada saat kami terkena serangan bulan lalu. BI juga telah melakukan pemulihan, audit dan mitigasi agar serangan tersebut tidak terulang," ujar Erwin saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Mitigasi tersebut, lanjut Erwin, antara lain menyusun pendoman standar keamanan cyber yang diperketat. Kedua, mengembangkan infrastruktur teknologi keamanan cyber yang lebih kuat. dan ketiga, membangun kerja sama dengan berbagai pihak yang lebih erat.
"Dengan langkah-langkah itu, BI memastikan layanan operasional BI tidak terganggu. BI senantiasa melakukan pengujian-pengujian infrastruktur, BI akan terus memperkuat framework-framework ketahanan cyber," jelas Erwin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: