Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Soal Bahasa Sunda, Ini Kontroversi Arteria Dahlan: 'Ribut' dengan Profesor Sampai Ucapan Kotor

Heboh Soal Bahasa Sunda, Ini Kontroversi Arteria Dahlan: 'Ribut' dengan Profesor Sampai Ucapan Kotor Kredit Foto: Instagram/Arteria Dahlan

Politisi kelahiran Jakarta 7 Juli 1975 itu tidak puas atas respons Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengenai masalah tersebut. Dia sudah membicarakan persoalan travel itu dengan Lukman, tapi tanggapannya hanya mengucapkan terima kasih karena sudah diingatkan. 

Bukannya segera ditindaklanjuti, Arteria melihat Kementerian Agama justru menyalahkan publik dalam kasus travel pemberangkatan haji atau umrah yang murah. Dari situlah terlontar kata kasar dari mulutnya atas lembaga pemerintah itu. 

"Ini Kementerian Agama bangsat Pak, semuanya Pak," kata Arteria dalam rapat resmi dengan Jaksa Agung.  
Beberapa hari kemudian, setelah publik ramai menyoroti pernyataan tersebut, Arteria meminta maaf kepada publik khususnya pada Kementerian Agama.  

3. Tuding Emil Salim Profesor Sesat 

Baca Juga: Nahloh, Kata Teman Separtainya Arteria Dahlan Telah Murtad dari...

Arteria Dahlan juga memicu polemik dan dikecam banyak pihak setelah melabeli Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof Emil Salim sebagai profesor sesat dalam berdebat soal KPK tiap tahun melaporkan kinerjanya. 

Dalam video yang beredar terlihat Arteria membentak dan menunjuk-menunjuk Emil Salim di acara Mata Najwa episode "Ragu-ragu Perppu", Rabu 9 Oktober 2019. Arteria terlihat berbicara dengan nada tinggi dan berkali-kali memotong pembicaraan Prof Emil. Bahkan sampai menunjuk-nunjuk dan berkata kasar dengan menyebut Emil Salim sesat.  

Arteria yang duduk di parlemen merasa lebih tahu soal hal tersebut dan dia mengungkapkan tak pernah menerima laporan tahunan KPK. "Di dalam UU KPK ada kewajiban menyampaikan laporan," ujar Prof Emil. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: