Omongan Pengamat Ini Berbeda dari yang Lain Soal Kontroversi 'Bahasa Sunda' Arteria Dahlan
Politikus PDI-Perjuangan Arteria Dahlan masih menjadi buah bibir masyarakat karena meminta Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mencopot kepala kejaksaan tinggi (kajati) yang berbahasa Sunda dalam sebuah rapat.
Menyikapi itu, pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menilai pernyataan Arteria masih dalam batas wajar. Dia menilai apa yang disampaikan Arteria dalam konteks mengingatkan orang lain.
"Pesan Arteria Dahlan masih dalam batas wajar, karena saya melihatnya sebagai pengingat terhadap orang lain", ucap Emrus saat dihubungi dilansir dari Akurat.co, Jumat (21/1/2022).
"Apakah mereka melihat itu secara holistik, baik dari segi konteks, timing dan lokasi," lanjut Ermus.
Meski begitu, Emrus mengingatkan agar pejabat publik hati-hati dalam menyampaikan sesuatu ke publik. Dia menyarankan pejabat publik mempelajari pengantar ilmu komunikasi dan etika berkomunikasi.
Baca Juga: Minta Maaf Terkait Gaduh "Bahasa Sunda", Arteria Dahlan Blak-blakan Siap "Diseruduk" Pihak Banteng
"Saya memohon kepada semua pejabat publik siapapun bukan cuma Arteria agar belajar tentang pengantar ilmu komunikasi dan saya siap menjadi pengajar dan memberikan pelajaran kepada mereka via (aplikasi) Zoom," ucap Emrus.
Sebelumnya, Arteria meminta maaf kepada masyarakat Sunda atas pernyataannya meminta Jaksa Agung memecat Kajati yang menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.Permintaan maaf itu disampaikan Arteria usai memberikan klarifikasi di hadapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun.
"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," kata Arteria dalam keterangannya,Kamis (20/1/2022).[]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto