Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BEI Akui Pandemi Covid-19 Dongkrak Minat Investasi Masyarakat di Pasar Modal

BEI Akui Pandemi Covid-19 Dongkrak Minat Investasi Masyarakat di Pasar Modal Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

SEVP Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat Bursa Efek Indonesia (BEI) Saptono Adi Junarso mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung  hampir dua tahun ini telah mendorong masyarakat mengalokasikan pengeluarannya untuk investasi. Hal ini berdampak positif pada jumlah dan komposisi transaksi investor di pasar modal. 

"Kondisi pandemi kemarin ternyata banyak investor mengalokasikan pengeluarannya untuk investasi. Dampak positifnya di tahun 2021 komposisi transaksi investor khususnya investor ritel meningkat dari 36% menjadi 56,2%," ujarnya dalam webinar Warta Ekonomi bertajuk Investment Outlook 2022 : “Arah Investasi dan Optimisme Pasca Putusan MK Terkait Omnibus Law” di Jakarta, Jumat (21/1/2022).

Menurutnya, pandemi Covid-18 turut mendongkrak kenaikan jumlah investor di pasar modal hingga 84,3%. "Dan yang patut kita syukuri adalah jumlah investor yaitu mencapai 7.152.318 investor di tahun 2021. Kalau dibandingkan tahun lalu kenaikannya mencapai 84,3%," pungkasnya. Baca Juga: BEI: Insentif Pajak Omnibus Law Pancing Perusahaan untuk Masuk Pasar Modal Indonesia

Kemudian yang paling menarik adalah kini investor di pasar modal lebih dari 50 persennya merupakan generasi milenial. "Saat ini investor sudah dapat mengantisipasi adanya PPKM sehingga tidak mempengaruhi pola transaksi di pasar. Kenormalan baru, infrastrukturnya dimana transaksi online mulai terbuka jadi lebih memudahkan mereka," kata Saptono.

Per Desember 2021, BEI mencatat ada 766 perusahaan tercatat saham dan 123 perusahaan tercatat obligasi dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp8.255,6 triliun. Sementara IHSG pada penutupan tahun 2021 mencapai 6,581.5 dengan rata-rata perdagangan saham harian Rp13,4 triliun.

"Ini sudah lebih tinggi dibandingkan pada saat sebelum pandemi jadi bisa dibilang kita sudah menunjukkan recovery," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: