Kabupetan Sumedang ditargetkan memiliki seluas 100 hektare lahan perkebunan kacang koro, sehingga wilayah tersebut menjadi pilot project pengembangan komoditas tersebut.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir pun menyambut baik Sumedang menjadi pilot project budidaya tanaman kacang koro. "Alhamdulillah yah Sumedang dijadikan piloting penanaman budidaya kacang koro. Kami akan sangat mendukung," katanya.
Apalagi, kata dia, Sumedang merupakan sentra produsen panganan tahu yang memerlukan bahan baku yang banyak. Bahan baku untuk panganan tahu selama ini, yakni kedelai tetap masih mengandalkan kedelai impor.
"Untuk mendukung budidaya kacang koro, sementara kami siapkan lahan 100 hektare dan selanjutnya bisa seluas 1000 hektare di lahan kas desa, lahan tidak produktif dan lahan lainnya," katanya.
Ia berharap Sumedang menjadi sentra budidaya kacang koro di Indonesia. Sehingga bisa mendorong sektor pertanian menjadi lebih maju dan petaninya bisa sejahtera.
Sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut kacang koro bisa sebagai alternatif atas ketergantungan impor kedelai yang terjadi saat ini di Indonesia.
“Kita selama ini makan tahu dan tempe sebagai sumber protein, tapi ironinya kedelai ini impor 2,5 juta hingga 3 juta ton tiap tahunnya,”Kata Teten.
Sehingga kacang koro lanjut Teten memiliki potensi sebagai komoditas substitusi impor. Menurut dia lahan seluas satu hectare dapat memproduksi sebesar lima ton kacang koro.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: