Latar Belakang Orang-orangnya Edy Dibuka Terang Benderang, Ada yang Jadi Petinggi Ormas Terlarang!
Pernyataan kontroversial yang dilontarkan Jurnalis senior Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai lokasi jin membuang anaknya bikin dongkol banyak pihak.
Untuk menumpahkan kekesalannya sejumlah pengguna media sosial mencoba mengulik latar belakang orang-orang yang hadir mendampingi Edy ketika melontarkan pernyataan kontroversial itu.
Salah satu orang yang menjadi sasaran netizen adalah Ahmad Khozinudin yang duduk persis disamping Edy ketika mereka membuat pernyataaan yang oleh sejumlah pihak dinilai rasial tersebut.
Baca Juga: Video Klarifikasi Edy Mulyadi Jadi Sorotan, Ah Ini Mah Bukan Minta Maaf Tapi Ngeles!
Seorang pengguna twitter dengan nama akun @ Cintada16, membongkar habis-habisan latar belakang rekan Edy tersebut lewat sebuah cuitannya Senin (24/1/2022).
Dalam poster yang ia unggah, disebutkan bahwa Ahmad Khozinudin adalah bekas petinggi organisasi terlarang yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dia juga disebut sebagai salah satu pengacara pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan saat ini aktif sebagai anggota Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Sementara sosok lain yang juga menjadi sorotan adalah Azam Khan. Dia juga disebut sebagai salah satu pengacara Rizieq Shihab, dan menjadi simpatisan HTI, saat ini dia juga aktif sebagai anggota PA 212 pimpinan Slamet Maarif.
Selanjutnya Edy sendiri disebut pernah menjadi caleg PKS, dia juga disebut menjadi simpatisan HTI dan dan pernah menjadi ketua aksi tauhid 212.
Dengan latar belakang ketiganya yang disebut sebagai simpatisan ormas terlarang ini, pengguna twitter ini berharap polisi segera turun tangan menangkap Edy cs, sebab kata dia, keberadaan mereka sungguh mengancam Indonesia.
“Melihat Fakta Gerombolan pendukung ormas-ormas terlarang ini, seharusnya Pak Pol tidak ragu menangkap orang-orang yang membahayakan NKRI,” tulis Cintada16 dalam keterang poster yang ia unggah dikutip Populis.id Selasa (24/1/2022).
Adapun pernyataan Edy Mulyadi ini dilontarkan untuk mengkritik pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Pulau Kalimantan. Pernyataan yang menyebut pulau tersebut menjadi tempat jin membuang anak bikin warga Dayak geram.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti