Dolar AS berdarah-darah melawan mata uang global, namun nasib nilai tukar rupiah lebih parah dari itu. Rupiah tertekan karena dibayangi sentimen wait and see global mengenai hasil rapat kebijakan moneter The Fed pada Kamis pekan ini.
Selain itu, sentimen dalam negeri berupa lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron yang sudah lebih dari 1.400 kasus turut menekan rupiah. Melansir dari RTI, rupiah terkoreksi signifikan di kisaran Rp14.300 per dolar AS. Baca Juga: Harga Emas Ngamuk Dua Hari Berturut-Turut, Semahal Apa Logam Mulia Antam Sekarang?
Sampai dengan pukul 09.47 WIB, rupiah mencatatkan koreksi -0,38% ke level Rp14.358 per dolar AS. Rupiah dibuat sama tak berdayanya oleh dolar Australia (-0,45%), euro (-0,44%), dan poundsterling (-0,48%).
Di Asia, rupiah menjelma sebagai mata uang terlemah. Sang Garuda memerah bersamaan di hadapan baht (-0,62%), won (-0,42%), dolar Singapura (-0,40%), yuan (-0,40%), dolar Hong Kong (-0,38%), yen (-0,37%), dolar Taiwan (-0,27%), dan ringgit (-0,20%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: