Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keputusan Bulat, Ada 100.000 Tentara Rusia Bersiaga di Pangkalan Perbatasan Ukraina

Keputusan Bulat, Ada 100.000 Tentara Rusia Bersiaga di Pangkalan Perbatasan Ukraina Kredit Foto: Reuters/Oleksandr Klymenko
Warta Ekonomi, Moskow -

Sinyal Rusia untuk invasi Ukraina terlihat menguat. Ada 100 ribu tentara Rusia yang siaga di perbatasan Ukraina.

Sebagai informasi, saat ini terus terjadi ketegangan di perbatasan Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Pentagon Siagakan Pasukan Cegat Rusia, Kekuatannya Bikin Ngeri!

Diperkirakan ada 100.000 tentara Rusia bersiaga di sepanjang perbatasannya Ukraina.

Apalagi hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai adanya kesepahaman di antara kedua negara.

Beberapa hari sebelum Jepang meminta warganya bersiap evakuasi, Amerika Serikat telah melakukan hal tersebut dengan meminta mengosongkan kedutaan besar.

Seorang Staf Kedutaan Besar AS di Kyiv, mengabarkan jika evakuasi merupakan arahan dan perintah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Pejabat AS di Ukraina saat ini sudah mendorong dengan gencar melakukan komunikasi pada warganya agar segera mengevakuasi diri.

Peringatan ini bukan tanpa sebab. Saat ini, ada 100.000 tentara Rusia yang dilaporkan sudah menyiapkan pangkalan-pangkalan di perbatasan dengan Ukraina.

Keputusan Rusia ini mulai disebut sebagai persiapan untuk kembali melakukan invasi terbuka pada Ukraina.

Sejumlah negara yang memiliki warga yang beraktivitas di Ukraina sudah mulai ditarik. Bahkan Amerika Serikat sudah mengosongkan kantor kedutaan di Ukraina sebagai respons Rusia.

Melihat kondisi yang dinilai mengkhawatirkan tersebut, Jepang ikut mengambil sikap pada warga negaranya.

Pemerintah Jepang meminta seluruh warga negara untuk bersiap mengevakuasi diri dengan fasilitas yang sudah disiapkan.

Jepang melihat jika situasi tidak bisa dipulihkan, maka bukan tak mungkin Rusia kembali melakukan perang terbuka kembali.

Upaya Jepang mengevakuasi warganya ini diumumkan pada Senin, 24 Januari 2022.

Keputusan tersebut mengingat Amerika Serikat sudah memerintahkan hal sama pada anggota keluarga staf kedutaannya.

Selain meminta warganya bersiap mengevakuasi, Jepang pun melarang penerbangan bagi warga yang akan ke Ukraina tanpa alasan jelas.

Diberitakan Kyodo News, ada 250 warga Jepang yang tinggal di Ukraina, termasuk keluarga staf kedutaan.

"Saat ini Jepang mulai bergerak ke arah sana (evakuasi warga)," ucap seorang pejabat senior kementerian.

Selain itu, Jepang membaca jika situasi di perbatasan Rusia dan Ukraina sangat mudah berubah.

Sementara itu, Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno tegas meminta warganya di Ukraina bersiap menghadapi keadaan yang tidak terduga.

"Kami lakukan pemantauan secara cermat pada berbagai perubahan situasi. Kami segera mengambil tindakan yang diperlukan sambil bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lainnya," kata juru bicara pemerintah saat konferensi pers, Selasa (25/1/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: