Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk Mau Pasang Chip ke Otak Manusia, Ilmuwan Malah Ketakutan Ngeri

Elon Musk Mau Pasang Chip ke Otak Manusia, Ilmuwan Malah Ketakutan Ngeri Kredit Foto: Instagram/elonrmuskk
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Tesla Elon Musk sangat mempercayai bahwa startup buatannya, Neuralink yang merupakan startup interface antara otak-komputer adalah masa depan interaksi manusia dengan teknologi. Musk bahkan ingin memasang implan chip di otak manusia. Namun, banyak ahli tidak begitu yakin, bahkan khawatir.

Para peneliti dan ilmuwan berbicara kepada The Daily Beast minggu ini untuk mengungkapkan kengerian pada tujuan Musk menghubungkan otak manusia ke komputer. Pada akhirnya, inti dari kegelisahan mereka adalah masuknya Big Tech ke dalam pikiran manusia.

“Saya tidak berpikir ada wacana publik yang cukup tentang implikasi gambaran besar dari jenis teknologi yang tersedia,” ujar Dr. Karola Kreitmair, asisten profesor sejarah medis dan bioetika di University of Wisconsin.

Baca Juga: Banyak Banget! Orang Terkaya Dunia Elon Musk Bakal Makin Kaya Lagi Lewat Opsi Saham Tesla

“Saya khawatir akan ada pernikahan yang tidak nyaman antara perusahaan yang mencari keuntungan,” tambahnya, sebagaimana dikutip dari Futurism di Jakarta, Kamis (27/1/22).

Meski demikian, etika seputar teknologi seperti Neuralink adalah wilayah yang belum dipetakan. Karena itu, banyak yang khawatir tentang bagaimana produk ini yang seolah-olah dimaksudkan untuk membantu mereka yang cacat, pada akhirnya dapat dieksploitasi untuk mendapatkan keuntungan.

“Jika tujuan utamanya adalah menggunakan data otak yang diperoleh untuk perangkat lain, atau menggunakan perangkat ini untuk hal lain, katakanlah, untuk mengendarai mobil, untuk mengendarai Tesla, maka mungkin ada pasar yang jauh lebih besar,” papar Dr. L. Syd Johnson, profesor di Pusat Bioetika dan Kemanusiaan di SUNY Upstate Medical University mengatakan kepada Daily Beast.

“Tetapi kemudian semua subjek penelitian manusia itu dieksploitasi dan digunakan dalam penelitian yang berisiko untuk keuntungan komersial orang lain,” lanjutnya khawatir.

Kreitmair mengaku ia cukup percaya teknologi itu bisa "mengubah hidup" bagi orang-orang lumpuh. Namun, akan menimbulkan banyak masalah etika.

“Dengan perusahaan dan pemilik perusahaan ini, mereka seperti pemain sandiwara,” kata Dr. Laura Cabrera, peneliti neuroetika di Penn State, kepada Beast. “Mereka akan membuat klaim hiperbolik ini, dan saya pikir itu berbahaya, karena saya pikir orang terkadang mempercayainya secara membabi buta.”

Dia kemudian menambahkan, "Saya selalu berhati-hati dengan apa yang dikatakan Elon Musk."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: