Wasekjend Persaudaraan AlumniĀ (PA 212), Novel Bamukmin merespons pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut dianggap menghina Kalimantan. Tidaklah geram, ternyata Novel membela Edy.
Melansir Suara.com, Novel Bamukmin menyebut Edy Mulyadi sebenarnya ingin membela masyarakat di Kalimantan yang wilayahnya hendak dijadikan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Baca Juga: Sikap Tegas PDIP, Tak Mau Kasus Edy Mulyadi Berakhir Damai
"Apa yang diucapkan Edy Mulyadi adalah bentuk pembelaan terhadap rakyat Kalimantan agar jangan menjadi korban kepentingan oligarki," ujar Novel Bamukmin, dikutip dari Suara.com Rabu (26/1/2022).
Bukan hanya itu, Novel berpendapat, apa yang disampaikan Edy Mulyadi tak bisa dipidanakan. Sebab, menurutnya, kalimat tersebut tak mengandung unsur hinaan apalagi SARA.
"Dari yang saya amati tak lain beliau berbicara pada konteks tempat atau lokasi hutan dengan penuh bekas pertambangan," tuturnya.
Lebih jauh, dia berpendapat, kehebohan pernyataan Edy tersebut merupakan bentuk pengalihan isu dari pemerintah pusat untuk menutupi masalah terkait pemindahan IKN ke Kalimantan.
"Kepentingan oligarki sedang terganggu dan Edy Mulyadi pun telah meminta maaf kepada rakyat di Kalimantan," tegasnya.
Sebelumnya, Forum Pemuda Lintas Agama Kalimantan Timur telah melaporkan Edy ke polisi usai pernyataannya dianggap menghina Kalimantan. Kelompok tersebut mendatangi Polresta Samarinda pada Minggu, (23/1/2022) lalu.
Baca Juga: Dibilang Edy Mulyadi 'Macan Jadi Mengeong', Siapa Sangka Begini Tindakan Menhan Prabowo
Meski demikian, Edy sudah meminta maaf dan mengaku terjadi perbedaan pemahaman dari apa yang disampaikan tersebut.
"Saya mohon maaf telah menyebabkan teman-teman di Kalimantan tersinggung dan marah," kata Edy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait: