Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar Minta Asosiasi Baja Indonesia Dibubarkan, Ini Bebernya..

Pakar Minta Asosiasi Baja Indonesia Dibubarkan, Ini Bebernya.. Kredit Foto: Reuters/Hannibal Hanschke
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas ikut menyoroti pemberitaan terkait banjir impor yang muncul dari asosiasi baja Indonesia (IISIA) yang diduga anggotanya pengimpor bahan baku baja.

"Hal ini menjadi objek penelitian singkat kami berbasis data yang dimuat di berbagai media untuk melihat lebih dekat duduk persoalannya juga rasa keingintahuan mengapa hal ini sering terjadi, ungkapnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: Dibanjiri Isu Impor, Investasi Sektor Baja 2022 Diramal Bakal Gemilang

Lanjutnya, ia menyampaikan dalam analisis politiknya setelah mempelajari data data impor baja yang berasal dari BPS yang disampaikan oleh Alumni Teknik UI, Cindar Hari Prabowo bahwa ada dua mekanisme impor baja pertama jalur tanpa Persetuan Impor dari Dirjen Daglu Perdagangan (tanpa Lartas atau tanpa pengendalian) yang dengan jenis baja bahan baku berupa Slab, billet dan Ore Iron, angkanya sangat tinggi, data BPS tahun 2019, sebanyak 4,7 juta ton dan tahun 2021 sebanyak 5;22 juta ton atau meningkat 11 persen.

"Ini menjadi bukti industri hulu baja carbon nasional sangat rentan karena harus impor, anehnya tambah Fernando, Asosiasi IISIA tidak teriak teriak ada banjir impor di sektor hulu ini padahal data BPS jelas jelas ada peningkatan dan jumlahnya ton bukan kg," tegas Fernando.

Selain itu, ia juga menyampaikan jalur kedua impor baja yang dikendalikan oleh Pemerintah dengan Persetujuan Impor dari Kementerian Perdagangan menunjukan tren menurun dari 2019 sebanyak 7,89 juta ton dan tahun 2021 sebanyak 6,35 juta ton atau turun 19 persen, Fernando membenarkan yang disampaikan pakar UI. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: