Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dibanjiri Isu Impor, Investasi Sektor Baja 2022 Diramal Bakal Gemilang

Dibanjiri Isu Impor, Investasi Sektor Baja 2022 Diramal Bakal Gemilang Kredit Foto: Reuters/Hannibal Hanschke
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Klaster Flat Product, Melati Sarnita, membeberkan data IISIA yang memperlihatkan investasi di sektor baja pada tahun 2021 tercatat USD12 Miliar, dan diperkirakan naik USD15,2 miliar USD atau Rp215 Triliun. 

Adapun hal tersebut disampaikan dalam diskusi virtual yang diadakan Hipmi, Kamis 3 Februari 2022.

Menurut Ekonom Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Surya Vandiantar, data positif investasi sektor baja ini menunjukan sebuah keberhasilan kebijakan pengendalian impor dengan subtitusi impor terukur yang dilakukan oleh Pemerintah.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: JFE Holdings, Induk Produsen Baja Terkemuka Jepang

"Kinerja investasi di sektor logam dan baja sangat menjanjikan meski masih dalam suasana pandemi Covid -19 yang masuk Indonesia sejak tahun 2020 hingga saat ini." katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/2/2022).

Lanjutnya, ia mengatakan dorongan investasi sektor baja didorong oleh demand baja nasional dan ekspor yang terus meningkat terutama di sektor baja hilir.

Baca Juga: Konsumsi Baja Ringan Kian Moncer, Pelaku Usaha Lakukan Hal Ini

Bahkan, dari data  investasi di sektor logam dan baja tumbuh terus tiap tahunnya dimana tahun 2020 sebesar Rp94,85 triliun dan 2021 mencapai diatas Rp114 triliun.

Hal ini memberikan konsrkuensi pemenuhan bahan baku, namun yang disupplai dari industri hulu baja terutama baja carbon dari dalam negeri jauh dari harapan, oleh karenanya, untuk menjaga iklim investasi bahan baku ini harus dipenuhi dengan impor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: