Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menjelaskan alasan dampak varian Omicron yang melonjak saat ini tak separah dampak varian Delta yang terjadi sebelumnya disebabkan cakupan vaksinasi yang tinggi.
Padahal, lanjut Nadia, varian Omicron memiliki sekitar 45-54 varian mutasi. Bahkan, WHO menyatakan Omicron memiliki mutasi-mutasi dari varian Alfa hingga Delta.
"Omicron, meskipun terjadi di seluruh dunia, tapi gejalanya tidak separah varian sebelumnya. Kenapa Omicron tidak sedahsyat Delta? Karena vaksinasi ini yang melindungi," kata Nadia dalam siaran langsung di Instagram @satgascovid19_komlik, Sabtu (5/2/2022).
Baca Juga: Omicron Meluas, Simak Syarat dan Tata Cara Isoman bagi Pasien Covid-19
Dia menambahkan, sifat dasar dari virus adalah bermutasi agar dapat bertahan hidup. Oleh karena itu, virus akan mencari tempat induk untuk bermutasi sehingga kelangsungan hidupnya tetap terjaga, dalam hal ini virus mengincar manusia. Namun, apabila manusia memiliki tingkat imun yang baik serta dilindungi oleh proteksi dari vaksinasi, virus akan kehilangan tempat untuk bermutasi.
"Omicron ini menularkan tiga kali lebih cepat dari varian Delta. Kalau Delta mungkin butuh satu minggu untuk meningkat dua kali lipat, kalau Omicron hanay butuh dua hari. Tapi, kalau kita sudah divaksin, perlindungan diri kita sudah ada sehingga (gejala) tidak menjadi berat atau bahkan menimbulkan kematian," paparnya.
Dia juga menyoroti perlindungan dari vaksin bukan yang pertama kalinya ada. Sejak dulu, sudah banyak jenis vaksin yang menyelamatkan manusia dari berbagai penyakit, seperti polio, TBC, dan kanker serviks.
"Jadi, vaksin itu jelas merupakan upaya pencegahan," tandasnya.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk selalu bersiap-siap menghadapi lonjakan virus Covid-19. Sebagaimana pola lonjakan kasus yang terjadi sebelumnya, mutasi virus masih berpotensi membuat jumlah kasus kembali meningkat di masa mendatang.
"Kita harus bersiap-siap bahwa peningkatan kasus itu akan terjadi. Bukan tentang kapan, kita tetap tahu peningkatan kasus itu akan terjadi sehingga kita harus bersiap-siap," imbaunya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: