Kecurigaan serupa disampaikan kader PSI yang duduk di Kebon Sirih, Anggara Wicitra Sastroamidjojo. "Kalau memang Formula E mau jalan, ya harus dimulai dari pemilihan pemenang tender pembangunan infrastruktur yang benar," kata Anggara, melalui keterangan tertulis, kemarin.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta ini menduga, pemilihan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, karena waktu pelaksanaan balapan Formula E sudah sangat mepet. Dia menuding Gubernur Anies pusing dengan jadwal itu.
“Kami tahu apa yang Pak Anies rasakan. Pasti pusing kalau ini tidak bisa tereksekusi. Ada baiknya beliau cek langsung, dan monitor setiap harinya. Jangan sampai mengecewakan. Kami bisa rasakan stresnya Gubernur Anies," ucapnya.
Di dunia maya, pengumuman pemenang tender Formula E ditanggapi beragam. Ada yang sependapat dengan Giring Cs, ada juga yang menuding PSI terlalu suuzon.
Akun @kangngabei sependapat dengan kritikan PSI. "Beneran ditender neh? Yang dapat grupnya sendiri. Buat selametin muka ya min?" kata @kangngabei.
Akun @g_gjw menyatakan hal serupa. "Jaya Konstruksi bukannya anak perusahaan Pembangunan Jaya yang notabene milik sahamnya Pemprov DKI. Mulai tercium kejanggalan dalam pembangunan," ungkapnya.
Sementara, akun @Ardiesuhardi1 justru mengkritik PSI yang selalu ngubek-ngubek masalah Jakarta. "PSI lagi. Dari interpelasi, terus kecebur, sampai sudah mau pindah ke IKN masih saja nggak berubah. Cuma mau numpang tenar di Pak Anies aja. Basi," cuitnya.
"Emang bisanya cuma bikin gaduh. Gagal gaduh, ada pemenang juga gaduh. Hadeh," sambung @raetse.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti