Untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060, terdapat target tinggi yang harus dicapai, yaitu memangkas 400 juta ton emisi karbon dioksida (CO2) atau 4,5 kali lebih banyak dibandingkan dengan yang disediakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutahan (KLHK) sebesar 87 juta ton.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, guna mencapai hal tersebut, pihaknya saat ini sedang me-review ulang pemanfaatan energi bersih sektor transportasi dan industri.
Baca Juga: Target Masih Jauh, Pemerintah Kejar Ketertinggalan Bauran EBT
"Kalau dari sisi listrik, saya kira sudah jelas PT PLN pun menyampaikan dan kami pun mempunyai roadmap untuk hal tersebut," ujar Dadan saat diskusi virtual, Senin (7/2/2022).
Dadan mengatakan, untuk mencapai NZE 2060 atau dekarbonisasi itu, tidak selalu listrik yang berbasis PLTU, tetapi seluruh hal yang menggunakan bahan bakar fosil diubah menjadi bahan bakar yang bersih.
"Kalau untuk transportasi relatif lebih simpel, tidak gampang, tapi kita bisa melihat secara sederhana menggunakan BBM digeser dengan listrik, listriknya dari EBT bisa semuanya bersih," ujarnya.
Lain halnya jika berbicara untuk kebutuhan industri yang tidak hanya listrik, tetapi juga membutuhkan beberapa hal seperti bahan bakar atau pun titik panas tertentu untuk mengoperasikanya.
"Industri karena kebutuhanya tidak hanya listrik, dibutuhkan bahan bakar, dibutuhkan panas, masing-masing punya spek yang berbeda, misalkan bagaimana untuk mencari bahan bakar yang bisa ke temperatur 1.300. Nah, ini sedang kami jalani untuk menyusun, merevisi roadmap NZE dari sektor energi," ungkapnya.
Dadan melanjutkan, perjalanan ke 2060 adalah dengan bertahap melakukan subtitusi, dari sisi pembangkit juga didorong untuk menggeser pemanfaatan BBM menjadi ke sisi listrik. Maka dari itu, program elektrifikasi menjadi salah satu kunci jika ingin berhasil dari sisi dekarbonisasi.
"Syaratnya listriknya harus bersih, jadi kalau kita bergerak masing-masing ini juga sesuatu yang sangat kompleks," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: