Jika Rusia Pilih Serangan Skala Penuh, Pemerintahan Ukraina Game Over dalam 48 Jam
Jika Rusia memilih untuk melakukan serangan skala penuh, pasukan penyerang dapat merebut ibu kota Kiev dan menggulingkan Presiden Volodymyr Zelensky dalam waktu 48 jam.
Hal itu diungkapkan para pejabat AS, dikutip dari Times of Israel, Minggu (6/2/2022), dalam sebuah penilaian intenal terhadap penumpukan pasukan Rusia yang dikatakan telah mencapai 70 persen untuk serangan skala penuh.
Baca Juga: Grup Tempur NATO Siaga di Eropa Timur, Ini Tugas Mereka Jika Rusia Macam-macam
Serangan semacam itu juga akan menyebabkan 25 ribu hingga 50 ribu warga sipil tewas bersama dengan 5 ribu hingga 25 ribu tentara Ukraina.
Sementara 3 ribu hingga 10 ribu tentara Rusia juga turut tewas dalam peperangan tersebut.
Serangan skala penuh juga bisa memicu banjir pengungsi satu sampai lima juta orang, terutama ke Polandia.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia tidak akan mengirim pasukan Amerika ke Ukraina untuk berperang.
Namun, dia telah memerintahkan pasukan tambahan, termasuk pasukan tempur, ke Polandia dan Rumania untuk meyakinkan sekutu NATO itu bahwa Washington akan memenuhi komitmen perjanjiannya untuk menanggapi agresi Rusia terhadap wilayah NATO.
Ukraina bukan anggota NATO tetapi menerima dukungan dan pelatihan militer AS dan sekutu.
Pejabat Angkatan Darat AS pada hari Sabtu (5/2/2022) mengumumkan bahwa Mayor Jenderal Christopher Donahue, komandan jenderal Divisi Lintas Udara ke-82, tiba di Polandia.
Sekitar 1.700 tentara lainnya dari Lintas Udara ke-82 dikerahkan ke Polandia dari Fort Bragg, Carolina Utara, dan 300 tentara dikerahkan dari Bragg ke Jerman.
Selain itu, 1,000 tentara yang berbasis di Jerman sedang dipindahkan ke Rumania.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pekan lalu bahwa Putin dapat menggunakan sebagian dari kekuatan yang telah dia kumpulkan di sepanjang perbatasan Ukraina untuk merebut kota-kota dan wilayah itu.
Baru-baru ini, pejabat AS lainnya memberikan detail yang lebih rinci tentang peningkatan kekuatan Rusia yang berkelanjutan, penilaian AS tentang prospek perang, dan pandangan AS tentang pendekatan Putin terhadap krisis.
Para pejabat mengulangi apa yang dikatakan pejabat administrasi Biden lainnya selama berminggu-minggu - bahwa mereka tidak percaya Putin telah membuat keputusan akhir untuk menyerang Ukraina.
Tetapi tampaknya pemimpin Rusia itu menetapkan niatnya dan menunggu sampai saat terakhir untuk memberikan lampu hijau untuk invasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto