Dibayangi ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat, dolar AS tumbang terhadap mata uang global. Diketahui, rilis data ketenagakerjaan AS berada di atas ekspektasi pasar sehingga menopang program pengetatan oleh bank sentral.
Sentimen tersebut justru membuat dolar AS memerah terhadap dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc. Mayoritas mata uang Asia juga menekan dolar AS, seperti baht, dolar Singapura, won, yen, dolar Hong Kong, yuan, dan rupiah. Baca Juga: Kehabisan Bensin! Harga Emas Antam Mogok Setelah Melonjak Drastis Kemarin
Berbeda dengan dolar AS, nilai tukar rupiah tampil sebagai mata uang pemenang dengan unggul 0,35% ke level Rp14.355 per dolar AS pada Rabu, 9 Februari 2022. Rupiah juga menguat terhadap dolar Australia (0,20%), poundsterling (0,23%), dan euro (0,24%).
Sebagai mata uang terkuat di Asia, rupiah terapresiasi atas dolar Taiwan (0,52%), ringgit (0,52%), dolar Hong Kong (0,32%), baht (0,32%), dolar Singapura (0,31%), yuan (0,27%), yen (0,19%), dan won (0,17%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: