Rene menegaskan, hal ini bisa menghambat pengembangan diri sebab seseorang akan senantiasa melihat dirinya melalui lensa orang lain, dan membiarkan orang lain tersebut mendefinisikan dirinya. Hal ini tentu saja berlawanan dengan makna otentisitas diri.
"Tidak akan berguna untuk meyakinkan orang lain sebelum kita meyakinkan diri sendiri dulu. Dan kita tidak bisa meyakinkan diri sebelum kita jujur pada diri sendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Rene, menjadi otentik berarti jujur kepada diri sendiri, tanpa harus mengenakan "topeng" ketika diri harus berinteraksi dengan orang lain. Pentingnya otentisitas diri ini pun berlaku bagi mereka yang sedang mencari pekerjaan dan membangun karier. Dalam pemaparannya, Rene juga mengingatkan para peserta untuk tidak terlena dalam konsep personal branding.
“Personal branding merupakan pseudo-knowledge yang bisa menjebak para pencari kerja untuk memasang topeng di atas dirinya. Jadi diri sendiri adalah cara terbaik dalam mencari pekerjaan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Alfi Dinilhaq