Pemasangan baliho Habib Rizieq Syihab (HRS) berserta tuntutan usut tuntas Tragedi KM 50 oleh warga Madura, merupakan kode yang ditujukan untuk Nahdlatul Ulama (NU).
Demikian disampaikan Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), Tjetjep Mohammad Yasin.
"Saya sempat bertanya ke kalangan warga NU di Madura terkait pemasangan baliho HRS dan desakan pengusutan kasus tragedi KM 50. Mereka menjawab itu merupakan ‘kode’ untuk NU,” jelas Gus Yasin, sapaan akrabnya.
Pemasangan baliho itu, lanjut Gus Yasin, menunjukkan betapa besar cintanya warga Madura terhadap para habaib.
Alumni PP Tebuireng ini menambahkan, kalangan warga NU Madura kecewa dengan sikap sebagian pengurus NU yang anti-HRS. Sementara NU dengan HRS, selama ini bisa bekerjasama terutama PBNU di era kepemimpinan KH Hasyim Muzadi.
"Fanatisme warga NU di Madura sangat kuat. Tapi sekarang saya mendengar sendiri ada dari mereka mengaku malu menjadi NU. Ini harus menjadi perhatian serius kita,” tegas Gus Yasin.
Karena itu Gus Yasin mengingatkan adanya perubahan sikap ini harus menjadi koreksi bersama, terutama oleh PBNU.
"Bagaimanapun kader-kader NU Madura adalah aset besar untuk jamiyyah Nahdlatul Ulama,” demikian Gus Yasin.
RMol
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat