Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gubernur Riau Kumpulkan Produsen Minyak Goreng, Ini Hasil Pertemuannya

Gubernur Riau Kumpulkan Produsen Minyak Goreng, Ini Hasil Pertemuannya Kredit Foto: Pemprov Riau
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar melakukan pertemuan dengan produsen minyak goreng yang ada di Riau. Pertemuan itu bertujuan untuk mengetahui stok minyak goreng di daerah itu.

Syamsuar pun meminta kepada produsen minyak goreng agar bisa membantu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan bisa memberikan perhatian kepada pelaku-pelaku usaha kecil yang sangat membutuhkan minyak goreng.

"Pelaku usaha kecil ini harus dibantu melalui berbagai dukungan, agar usaha mereka bisa tetap berjalan. Sehingga bisa tetap mendapatkan penghasilan," katanya usai pertemuan di kediamannya di Pekanbaru, Kamis (10/2/2022). 

Untuk mendukung hal ini, produsen minyak goreng di Riau didorong terus melakukan operasi pasar di Kota Dumai, Mandau Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kampar. Tidak menutup kemungkinan ke depannya akan melakukan operasi pasar di kabupaten/kota lainnya.

"Ada juga perusahaan minyak goreng yang sudah bekerja sama dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar. Ini dalam rangka meringankan beban masyarakat kita yang terdampak, karena adanya kenaikan harga minyak goreng," jelasnya.

Berdasarkan laporan dari pertemuan tersebut, Syamsuar menjelaskan, bahwa tidak ada pengurangan stok minyak goreng di Riau. Namun, permintaan minyak goreng sangat tinggi. 

"Stok untuk minyak goreng sebenarnya tidak ada yang dikurangi. Namun, permintaan saat ini sangat tinggi sekali. Jadi kalau permintaan normal seperti biasanya, maka tidak ada kekurangan. Karena tidak ada sedikit pun pengusaha mengurangi produksi yang ada disini," tambahnya.

Walaupun masih terlihat adanya kelangkaan, ia menjelaskan, bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan pemerintah, berkaitan dengan minyak goreng untuk masyarakat, sudah berjalan dengan baik. 

"Minyak Goreng terlihat langka, karena setiap penjualan minyak goreng selalu kehabisan dan itu diakibatkan ada masyarakat yang membeli melebihi dari kebutuhannya,"kata Syamsuar. 

Untuk itu tentunya perlu ada pendisiplinan atau upaya untuk mengatasi panic buying atau pembelian secara berlebihan, dan penimbunan suatu barang karena didasari rasa panik dan takut yang berlebihan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: