Mau Cuan Optimal? Guys.. Intip 3 Strategi Investasi Reksa Dana Ini
Setiap orang yang terjun ke dunia investasi pasti ingin dana yang dialokasikannya bertumbuh dan menghasilkan return atau keuntungan. Hal ini tentunya juga berlaku terhadap investasi reksa dana. Akan tetapi, di tengah kondisi pasar modal yang tidak stabil karena pandemi, investor perlu menyusun strategi agar aktivitas investasinya tak berujung ke malapetaka.
Agar bisa mengoptimalkan imbal hasil atau keuntungan investasi reksa dana tentu saja investor perlu menyikapi fluktuasi bursa saham secara proaktif.
Baca Juga: PermataBank dan BPAM Luncurkan Reksa Dana Syariah Sektor Teknologi
Khususnya ketika suku bunga pada sejumlah bank mengalami penurunan akibat ekspansi pinjaman yang terjadi di masa yang sulit seperti sekarang ini. Nah, agar kondisi portofolio investasi reksa dana tetap stabil dan menghasilkan cuan optimal, terapkan 3 strategi ini dengan segera.
1. Strategi Investasi Agresif
Strategi yang pertama yang bisa dilakukan adalah dengan bersikap agresif. Strategi ini cocok dilakukan oleh investor yang memiliki toleransi risiko cukup tinggi, dan tidak takut untuk menanam modal investasi pada instrumen yang mempunyai return cukup besar. Tidak hanya itu, strategi ini juga lebih baik dipilih saat investasi dilakukan dalam jangka panjang, atau di atas 5 tahun.
Baca Juga: Akselerasi Kinerja Perusaahaan Pelat Merah, Danareksa Berikan Layanan Advisory Buat BUMN
Contohnya adalah dengan mengambil instrumen investasi berupa saham yang memiliki potensi keuntungan tinggi, tapi juga penuh risiko. Jika Anda tergolong sebagai investor berpengalaman dan memiliki kemampuan untuk melakukan analisis teknikal dan analisis fundamental, berinvestasi secara agresif bisa menjadi strategi yang pas untuk diambil.
Investor dengan profil risiko agresif akan mampu untuk mengambil keputusan investasi yang tepat dan paling optimal. Meski begitu, strategi agresif ini memang perlu dijalankan dengan langkah yang tepat dan sikap proaktif agar bisa memaksimalkan keuntungan berinvestasi.
Sebagai contoh, investor agresif perlu rutin melakukan analisis teknikal dan analisis fundamental terhadap instrumen investasi saham yang dimiliki atau akan dibelinya. Di sisi lain, saat dirasa harga reksa dana saham yang dimilikinya tengah memuncak, investor perlu mengambil keputusan untuk menjual atau bertahan, dan berharap harganya akan terus menanjak.
Agar tetap menguntungkan, investor agresif dapat mengikuti rumus 60-30-10, yaitu, 60 persen modal pada reksa dana saham, 30 persen pada reksa dana pasar uang, dan 10 persen pada reksa dana pendapatan tetap atau lainnya. Dengan cara inilah keuntungan berinvestasi dengan strategi agresif menjadi lebih maksimal.
2. Strategi Investasi Konservatif
Strategi yang selanjutnya adalah investasi konservatif yang cocok diaplikasikan oleh investor yang memiliki profil risiko rendah. Ciri dari investor jenis ini adalah mengharapkan aktivitas investasi yang minim risiko dan aman, serta lebih mengutamakan imbal hasil atau keuntungan yang stabil. Biasanya, orang dengan profil risiko investasi rendah juga tidak ingin modal investasinya menurun, dan tidak sanggup menanggung risiko atau kerugian.
Dengan karakteristik tersebut, cara investasi reksadana investor konservatif umumnya dengan meletakkan sebagian besar modal investasinya di reksa dana pasar uang yang memiliki risiko rendah dan keuntungan stabil. Strategi investasi konservatif juga lebih bijak dipilih jika Anda berencana untuk melakukan investasi jangka pendek alias kurang dari 1 tahun.
Terkait rumusnya, Anda bisa meletakkan sebagian besar modal investasi atau sekitar 70 persen ke reksa dana pasar uang. Untuk sisanya, pilih reksa dana pendapatan tetap dengan jangka waktu yang pendek.
3. Strategi Investasi Moderat
Yang terakhir adalah strategi investasi moderat yang cocok dipilih oleh investor berprofil risiko sedang. Tipe investor ini umumnya berinvestasi untuk mencapai tujuan finansial dengan jangka waktu menengah, serta siap menanggung fluktuasi nilai investasi yang tidak terlalu signifikan.
Pada strategi investasi moderat, Anda bisa meletakkan 60 persen modal pada reksa dana campuran. Lalu, untuk sisanya, letakkan pada reksa dana pendapatan tetap, saham, atau reksa dana pasar uang. Hal ini dilakukan supaya ada jaminan nilai investasi meningkat saat nilai dari reksa dana campuran tengah melandai.
Bagi investor yang sudah terbiasa dengan pergerakan nilai saham dan mampu menanggung potensi kerugian serta risikonya, strategi investasi moderat ini mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat.
Tetap Raih Untung Optimal Berinvestasi Reksa Dana Strategi yang Tepat
Reksa dana merupakan alternatif yang cocok dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin berinvestasi, tapi belum mempunyai kemampuan dan waktu untuk menghitung risiko investasi. Walaupun begitu, investor reksa dana tetap bisa mendapatkan keuntungan dan imbal hasil optimal asalkan mengikuti strategi yang sesuai dengan profil risikonya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: