Tak Rasakan Bangku Kuliah, Peter Shearer Sukses Ciptakan Ribuan Warteg Wahyoo yang Naik Kelas
Peter di Australia bekerja di McDonald's dan restoran menjadi tukang cuci piring. Setelah itu, ia bekerja di gudang distribusi sebelum akhirnya kembali ke Indonesia karena orang tuanya membuka usaha konveksi.
Peter mengakui, meski hal-hal yang ia kerjakan hanya profesi kecil, tetapi dampak yang ia rasakan terasa hingga hari ini. Mulai dari persoalan dapur, makanan, pengiriman, dan lain sebagainya.
Selain itu, Peter juga pernah bekerja di Augmented Reality (AR) selama 8 tahun lamanya. Pengalamannya di AR lah yang membuat Peter berani memulai startup. Cita-cita Peter saat itu adalah ingin masuk ke majalah Forbes, Fortune dan lainnya. Namun, setelah berhasil masuk ke majalah tersebut, Peter merasa senang tapi tetap terasa ada yang kosong.
"Begitu masuk di sana, seneng sih, senen banget. Tapi besoknya, so what? Udah gitu doang," ujar Peter. "Akhirnya mikir berarti selama ini cuma mengejar kesenangan sementara."
Dari situlah Peter mulai berpikir apa hal yang memang harus ia kejar dan bukan sementara. Hingga akhirnya, terciptalah Wahyoo dengan harapan bisa membawa berkah kepada banyak orang. Bahkan, nama perusahaan Wahyoo adalah PT Wahyoo Saluran Berkat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: