Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat Dunia Perlu Memilih Penghasil Minyak Nabati Hemat Lahan

Masyarakat Dunia Perlu Memilih Penghasil Minyak Nabati Hemat Lahan Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebutuhan minyak nabati global diperkirakan terus meningkat seiring dengan terjadinya peningkatan populasi penduduk. Hal ini lantaran minyak nabati dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, bahan baku industri (sabun, sampo, deterjen, kosmetik, farmasi, dan lain-lain), serta untuk biofuel.

"Untuk itu, masyarakat dunia perlu memilih penghasil minyak nabati yang hemat menggunakan lahan dalam arti kebutuhan minyak nabati dapat dipenuhi dengan lahan yang relatif sempit," catat laporan PASPI, dilansir pada Senin (14/2/2022).

Baca Juga: Sawit Bawa Indonesia Jadi Tumpuan Kebutuhan Minyak Nabati Dunia

Data International Union Conservation of Nature (IUCN) mencatat, luas areal empat tanaman penghasil minyak nabati utama dunia, yakni kelapa sawit, kedelai, bunga matahari, dan rapeseed, ialah sekitar 200 juta hektare. Dari empat minyak nabati utama tersebut, minyak kedelai menduduki peringkat utama kebun terluas, lalu disusul rapeseed, bunga matahari, dan kemudian sawit.

Luas kebun kedelai sekitar 120 juta hektare atau 58 persen dari luas empat tanaman penghasil minyak nabati dunia. Dengan areal tersebut, kebun kedelai hanya menghasilkan minyak sebesar 54 juta ton (31 persen) dari produksi empat minyak nabati utama dunia.

Berbeda dengan perkebunan kelapa sawit yang hanya memiliki luas sekitar 19 juta hektare atau 10 persen, tetapi mampu menghasilkan minyak sebesar 70 juta ton atau 41 persen dari produksi empat minyak nabati utama dunia. Besarnya produksi minyak sawit tersebut disebabkan produktivitas minyak perkebunan kelapa sawit yang jauh lebih tinggi dibandingkan produktivitas minyak nabati lainnya.

"Produktivitas minyak kelapa sawit per hektare lahan jauh lebih tinggi (8-10 kali lipat) dari produktivitas minyak nabati lainnya. Karenanya, dengan lahan yang lebih sedikit mampu menghasilkan minyak nabati yang lebih banyak," catat laporan PASPI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: