Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DeFi vs Metaverse, Mana yang Lebih Datangkan Cuan?

DeFi vs Metaverse, Mana yang Lebih Datangkan Cuan? Kredit Foto: Taufan Sukma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekosistem crypto masih mengalami hype meskipun harga bitcoin masih belum stabil. Setelah tahun lalu booming karena DeFi, kali ini karena metaverse. Namun, mana kah yang lebih cuan alias menguntungkan diantara dua hal tersebut.

Metaverse adalah sebuah dunia baru di dalam digital seperti virtual reality. Ini baru digembar-gemborkan oleh Facebook semenjak akhir tahun lalu. Saat ini metaverse terus menarik perhatian kalangan investor crypto dan blockchain.

Sementara itu, Decentralized Finance atau sistem keuangan tidak terpusat juga masih ramai digunakan. Meski boomingnya sudah lewat semenjak 2020 hingga pertengahan 2021, DeFi masih saja tetap menarik. Baca Juga: Manfaatkan Teknologi untuk Menyebarkan Bantuan, Organisasi Ini Terima Sumbangan Kripto

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, DeFi adalah ekosistem yang meningkatkan harga aset kripto pada tahun-tahun lalu. Setelah DeFi, ekosistem metaverse juga meningkatkan harga aset kripto belakangan ini.

“Ekosistem blockchain seperti DeFi dan metaverse adalah penarik bagi orang-orang untuk berinvestasi di crypto dan dunia blockchain. Ekosistem itulah yang mendongkrak harga crypto,” katanya, beberapa waktu lalu. 

Di dunia DeFi, salah satu token yang menarik perhatian adalah Alpaca Finance. Harga Alpaca Finance juga terus terdongkrak naik belakangan ini dan ramai disoroti investor.

Sebagai enabler untuk seluruh ekosistem DeFi, Alpaca memperkuat lapisan likuiditas bursa terintegrasi, meningkatkan efisiensi modal mereka dengan menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman LP. Melalui fungsi pemberdayaan ini, mereka telah menjadi blok bangunan mendasar di DeFi, membantu menghadirkan kekuatan finansial bagi setiap pengguna.

Yield Farming, sejenis penambangan kripto di mana pengguna mendapatkan bunga dengan meminjamkan token ke jaringan, adalah modifikasi saat mempertaruhkan. Sementara itu, di alam semesta Alpaca Finance, token pemberi pinjaman akan digunakan untuk berkontribusi pada kumpulan likuiditas platform dan menghasilkan “koin ALPACA” sebagai imbalannya.

Sementara itu, di dunia metaverse, aset kripto yang menarik adalah The Sandbox. Apalagi, harga The Sandbox yang belakangan ini meningkat. Baca Juga: Bursa Kripto Kembali Menghijau, Yuk Saatnya Berburu Cuan!

Sandbox (SAND) adalah platform unik karena memperkenalkan teknologi blockchain ke dunia game. Industri game adalah pasar besar yang belum dimanfaatkan dalam hal adopsi teknologi blockchain.

SAND menciptakan ekosistem di mana gamer dapat membuat dan mengakumulasi aset berbasis blockchain. Selain itu, Sandbox bertujuan untuk merevolusi pasar.

Kotak pasir menciptakan metaverse dari pemain yang terlibat yang berkontribusi pada pengembangan lebih lanjut dari platform. Tidak hanya itu, dengan memperkenalkan token SAND, Sandbox mempromosikan tata kelola yang terdesentralisasi. Ini juga memungkinkan pengguna untuk berbagi pandangan dan ide mereka tentang pengembangan proyek.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: